Adadua macam cara pengawetan pada makanan,yaitu pengawet alami dan pengawetan buatan. a. Pengawetan alami itu dengan cara • Pendinginan, contohnya pada ikan dan buah-buahan. b. Pengawet buatan, biasanya dilakukan dengan pemberian senyawa kimia, seperti: • Garam benzoat digunakan untuk sirup, margarin, dan kecap. § apabila suhu nmr
2 Hasil biasanya tidak eksak, 3.Peka terhadap panas, 4. Peka terhadap keasaman larutan, 5. Kurang ekonomis. Contohnya seperti zat karotenoid yang dimiliki oleh Labu Kabocha itu sendiri akan mengalami perubahan dalam proses pengeringan. Semakin lama dan semakin tinggi suhu yang digunakandalam proses pengeringan
Padaproduk makanan komersial, pengawetan makanan dnegan pembekuan lambat dilakukan dengan menggunakan gas amonia dan pembekuan cepat menggunakan nitrogen cair. Pendinginan. Bila pembekuan adalah teknik pengawetan makana dengan menempatkannya di bawah suhu nol derajat, maka pendinginan adalah perlakuan pada suhu di bawah 4 derajat.
pengawetandengan suhu tinggi sudah diterapkan pada makanan, contoh: menggoreng, mengukus, membakar dan cara lain yang menggunakan suhu tinggi makanan menjadi enak, lunak dan lebih awet karena sebagian mikroba hilang dan menginaktifkan enzim serta toksin-toksin tertentu rusak)
Pendiginanadalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan bahan yaitu -2 sampai +10 0 C. Cara pengawetan dengan suhu misalnya benturan antara bahan itu sendiri atau karena benturan alat dengan bahan tersebut. Contohnya disini pada saat pelemparan bahan ke dalam wadah, banyak menyebabkan terjadinya saling benturan satu sama lain atau
kata sindiran buat bos yang tidak adil. 81% found this document useful 27 votes16K views5 pagesDescriptionLATIHAN SOAL UKK PRAKARYACopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?81% found this document useful 27 votes16K views5 pagesPrakarya 10 Soal Untk UkkJump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
- Dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap menemui makanan awetan, baik dari bahan tumbuhan maupun hewan. Hal itu tidak lepas dari kondisi alam Indonesia yang memiliki keragaman sumber pangan. Oleh karena itu, biasanya setiap daerah memiliki makanan khas masing-masing, termasuk makanan awetan. Dijelaskan dalam Modul Prakarta dan Kewirausahaan terbitan Kemendikbud, makanan awetan dari bahan hewani merupakan makanan dari sumber daya hewan yang telah melalui proses pengawetan, baik menggunakan bahan alami atau kimia buatan. Hal itu bertujuan untuk memperpanjang masa awet makanan dari bahan hewani. Bahan makanan yang berasal dari hewan perlu diawetkan, sebab mudah rusak oleh bakteri. Dengan adanya teknik pengawetan tertentu, umur simpan bahan makanan hewani bisa bertahan lebih lama. Prinsip Pengawetan Bahan Makanan HewaniBerikut beberapa prinsip mengawetkan bahan makanan hewani. a. Pengawetan dengan suhu tinggi Prinsip pengawetan dengan suhu tinggi dapat diterapkan dengan berbagai cara, semisal pengeringan alami menggunakan sinar matahari, atau bisa juga pengeringan buatan dengan memakai oven. serta menggunakan asap yang biasa disebut dengan pengasapan. b. Pengawetan dengan suhu rendah Prinsip pengawetan dengan suhu rendah dapat diterapkan dengan cara membekukan bahan pangan hewani. Untuk negara dengan iklim tropis, teknik ini bisa dilakukan menggunakan kulkas atau freezer. c. Pengawetan dengan iradiasiPrinsip pengawetan makanan hewani menggunakan iradiasi memanfaatkan gelombang elektromagnetik. Iradiasi berguna untuk mengurangi pembusukan dengan cara membasmi mikroba dan organisme lain yang menimbulkan makanan tidak awet d. Pengawetan dengan bahan kimia Prinsip pengawetan dengan bahan kimia dapat diterapkan menggunakan bahan alami seperti asam, garam dan gula. Untuk mengawetkan makanan hewani, Anda dapat menggunakan salah satu atau bahka mengkombinasikan cara-cara di atas. Dengan demikian, makanan bisa jadi lebih awet dan tak khawatir bakal cepat busuk. Contoh Makanan Awetan Dari Bahan Hewani Seperti dijelaskan oleh Nuryanto dalam Modul PKWU terbitan Kemendikbud, berikut ini contoh makanan awetan dari bahan hewani. 1. Dendeng Dendeng merupakan daging yang sudah dipotong tipis-tipis untuk memangkas lemak di dalamnya, lalu dibumbui dengan asam, garam atau gula untuk kemudian dikeringkan dengan api kecil, tetapi bisa juga dijemur. Dendeng punya rasa campuran asin dan manis, serta memiliki keawetan yang lama tanpa perlu disimpan pada lemari es. 2. Udang Ebi Udang ebi merupakan produk makanan dengan bahan baku udang yang dikeringkan, biasanya dijadikan bumbu dalam berbagai olahan masakan di Indonesia. 3. Ikan Asin Bahan makanan ini dibuat dari ikan yang sudah dilumuri garam lalu dikeringkan. 4. Mentega Mentega atau butter adalah olahan makanan dari susu sapi, kambing atau domba. Mentega sering disamakan dengan margarin, tetapi keduanya berbeda karena margarin dibuat dari lemak nabati atau tumbuhan. 5. Telur Asin Telur asin biasanya dibikin dari telur bebek. Proses pembuatan telur asin memanfaatkan rendaman air garam. 6. Daging Asap Makanan ini terbuat dari daging yang ditempatkan pada tempat berasap. Dengan proses pengawetan tersebut, masa simpan daging akan bertahan lebih lama dan tidak mudah juga Makanan Awetan dari Bahan Nabati Pengertian dan Contohnya Fungsi Makanan Sehat bagi Tubuh dan Kegunaan Gizinya Aturan Izin Usaha UMKM Frozen Food & Pemasaran Produk Makanan Beku - Pendidikan Kontributor Rofi Ali MajidPenulis Rofi Ali MajidEditor Dhita Koesno
Ilustrasi contoh makanan yang diawetkan dengan cara jangka pendek adalah ikan asin, sumber foto CA Creative by satu contoh makanan yang diawetkan dengan cara jangka pendek adalah ikan asin. Pastinya, kamu udah tidak asing lagi dengan makanan yang satu ini, bukan? Ikan asin tidak hanya disantap oleh manusia, tetapi juga sering digunakan sebagai makanan kucing. Makanan ini sangat awet dan tidak mudah membusuk meskipun tidak digoreng ulang. Selain ikan asin, masih ada beberapa contoh makanan lain yang pembuatannya menggunakan Teknik pengawetan jangka pendek. Lalu, apa saja makanan tersebut? Tanpa basa-basi, inilah penjelasan Makanan Jangka Pendek dan ContohnyaPengawetan jangka pendek merupakan metode pengawetan makanan yang tidak berlangsung lama. Beberapa metode yang bisa dilakukan yaitu sebagai berikut1. PengeringanMengutip buku Pengawet Alami untuk Makanan oleh Joni Kusnadi 2018, pengeringan adalah metode pengawetan yang umumnya dilakukan oleh orang yang berada di wilayah iklim panas dan merupakan teknik mengolah makanan yang dilakukan dengan memanfaatkan sinar matahari dengan suhu 35-45 derajat. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kadar air pada bahan makanan agar bisa menghambat tumbuhnya mikroorganisme. contoh makanan yang diolah dengan teknik pengeringan yaitu ikan asin, gaplek, dan Pemanasan dengan Suhu TinggiIlustrasi contoh makanan yang diawetkan dengan cara jangka pendek adalah ikan asin, sumber foto John Cameron by dengan suhu tinggi adalah teknik pengawetan makanan jangka pendek yang dilakukan untuk membasmi organisme yang berbahaya. Contoh makanan yang dibuat menggunakan metode ini adalah terasi dan PengasapanPengasapan adalah metode pengawetan jangka pendek yang diterapkan untuk menghambat munculnya mikroorganisme pada makanan yang kadar airnya normal. Pengasapan membutuhkan suhu kurang lebih 60 derajat celcius. contohnya yaitu biji jagung, daging asap, dan ikan PengasinanPengasian adalah teknik mengolah makanan yang dilakukan dengan memakai larutan garam dengan kadar konsentrasi tidak lebih dari 30%. Contoh makanan yang menerapkan metode pengasinan yaitu daging, telur, dan PemanisanSesuai dengan namanya, teknik pemanisan dilakukan dengan memanfaatkan gula dengan kadar1,5 kali lebih banyak dari buah yang diawetkan. Contoh buah yang bisa diterapkan dengan teknik ini adalah manisan, agar-agar, susu, dan PendinginanPendinginan adalah teknik pengawetan jangka pendek yang dilakukan dengan mendinginkan makanan pada suhu rendah kurang dari 4 derajat celcius. contohnya yaitu frozen food dan es menyimak pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa pengawetan jangka pendek adalah teknik membuat makanan yang bertujuan agar bisa bertahan lama. Beberapa metode yang bisa diterapkan untuk menyimpan makanan yaitu pengeringan, pendinginan, pemanisan, pengasapan, pengasinan, dan pemanasan suhu tinggi. DLA
0% found this document useful 0 votes422 views29 pagesDescriptionPengawetan panganCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes422 views29 pagesPengawetan Pangan Dengan Proses TermalJump to Page You are on page 1of 29 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 19 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 24 to 26 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Ilustrasi Fungsi Pengawetan dengan Suhu Dingin FotoUnsplashPengawetan dengan suhu dingin adalah salah satu jenis pengolahan bahan pangan dengan suhu rendah. Pengawetan dengan suhu dingin berfungsi untuk menghindari kontaminasi bakteri. Ketahui fungsi lainnya dalam artikel berikut Pengolahan Pangan utnuk MegawetkanDihimpun dari buku Bahan Ajar Kimia Pangan Konstruktivisme 5 Fhase Needham yang disusun oleh A. Rachman ibrahim, Andi Suharman, Diah Kartika Sari 202299, tujuan utama pengolahan pangan adalah mengawetkan dan membuat produk adalah pembuatan dendeng atau abon dari ikan yang tujuannya menjadikan daging dan ikan menjadi lebih awet, sekaligus membuat produk Pengawetan dengan Suhu Dingin Fungsi Pengawetan dengan Suhu Dingin FotoUnsplashCara pengawetan pangan dengan suhu rendah ada dua macam, yaitu pendinginan cooling dan pembekuan freezing. Pendinginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan, yaitu -2°C sampai +10°C. Sedangkan pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku. Pengawetan dengan suhu dingin memiliki beberapa fungsi. Berikut adalah 3 fungsi pengawetan dengan suhu dingin yang patut untuk kontaminasi bakteri dengan cara menghambat pertumbuhan mikroba, serta reaksi-reaksi enzimatis, kimiawi, dan biokimiawi. Memperlambat reaksi metabolisme agar kesegaran bahan pangan tetap terjaga. Mencegah pertumbuhan mikroorganisme penyebab kerusakan atau kebusukan bahan pangan. Pengawetan dengan Suhu Dingin3 Fungsi Pengawetan dengan Suhu Dingin FotoUnsplashPendinginan atau refrigerasi adalah penyimpanan dengan suhu rata-rata yang digunakan masih di atas titik beku bahan. Kisaran suhu yang digunakan biasanya antara -1°C sampai -4°C. Pendinginan memiliki pengaruh yang kecil terhadap perubahan mutu bahan pangan secara keseluruhan. Namun pendinginan hanya dapat mengawetkan bahan pangan selama beberapa hari atau beberapa minggu, tergantung dengan jenis bahannya. Prinsip pendinginan yang digunakan adalah panas dari bahan akan diserap atau diambil dan digantikan oleh udara yang memiliki tekanan lebih panas yang ada dalam bahan berkurang, maka lama-kelamaan akan berubah menjadi dingin mengikuti suhu udara pendinginan yang digunakan. Pendinginan adalah salah cara untuk mengawetkan bahan pangan dengan suhu rendah. Pengawetan dengan suhu dingin berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan proses biokimia, sehingga perubahan yang terjadi pada produk yang disimpan dapat diminimalisir atau diperlambat.DK
produk pengawetan dengan suhu panas alami contohnya