RingkasanKotbah 24 Agustus 2014. "Dipanggil untuk mewujud nyatakan ibadah yang berkenan kepada Allah". Roma 12:1-8. Oleh: Pdt. Darwin Darmawan. Di ulang tahun GKI yang ke-26 ini, kita diingatkan kembali oleh Tuhan agar mewujud-nyatakan ibadah yang berkenan kepada Allah. GKI menyadari bahwa ibadah yang rutin dilakukan setiap minggu di Roma14. Boks Temuan. Jangan menghakimi saudaramu. 14:1 Terimalah orang yang lemah l imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya. 14:2 Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran m saja 1 . 14:3 Siapa yang makan, janganlah menghina n orang yang tidak makan, dan siapa yang Nas Roma 12:1-2 Pengkhotbah: sdri. Ludia Renungan: c. Ayat 14-17, Memiliki Etika yang baik. 15. Kelurga yang sehat Nas: Kejadian 6:9-22 dan kumpulan judul ini adalah hasil dari sebagian catatan pribadi setiap kali mendengarkan khotbah di berbagai ibadah yang di ikuti. Adasekitar 20 orang dimulai dari 3 lagu Penyembahan, Doa Firman Tuhan, Khotbah Firman Tuhan singkat, dan terakhir satu orang berdoa Syafaat dan satu orang yaitu Ibu Gembala menutup Ibadah Doa. Khotbah Doa Malam Pembicara : Ibu Yefrida Sarah Hari : Rabu, 10 Juli 2018 Pelayan Tuhan yang Setia (Roma 12:11-21) kata sindiran buat bos yang tidak adil. Renungan Harian Roma 1 16-17 Renungan Harian Roma 1 16-17. Setelah menyelesaikan khotbah di bukit, Yesus masuk ke Kapernaum, dimana ada seorang perwira Romawi meminta Yesus untuk menyembuhkan hambanya yang sedang sakit lumpuh dan sangat menderita. Biasanya, orang Romawi tidak mau meminta pertolongan dari orang Yahudi yang sedang mereka jajah. Begitu pula orang Yahudi kepada orang Romawi. Tetapi berbeda dengan perwira ini, Ia memercayai Allah yang benar dalam Alkitab dan menghormati kepercayaan orang Yahudi. Yesuspun akhirnya hendak pergi ke rumah perwira itu. Tetapi perwira itu mengatakan bahwa ia tidak layak menerima Yesus di dalam rumahnya dan ia percaya bahwa ketika Yesus hanya mengatakan sepatah kata saja, maka hambanya itu akan sembuh. Perwira Romawi ini mengerti mengenai otoritas. Sama seperti prajurit bawahan yang akan dengan taat mengikuti atasannya, begitupula otoritas Yesus yang lebih besar dari segalanya. Jadi ia hanya meminta Yesus memerintahkan dari kejauhan, maka hambanya akan menjadi sembuh. Bacalah keseluruhan kisah ini dalam Matius 8. APAKAH ARTINYA? Iman perwira Romawi ini merupakan contoh yang baik. Mengenai iman, Alkitab berbicara jelas mengenai dua hal, yaitu Iman sangat dibutuhkan untuk menjadi anak Allah Ibr. 116 dan Yesus menyukai orang yang beriman kepada-Nya. Iman, secara sederhana diartikan, sebagai percaya tanpa melihat Ibr. 111. Injil dipenuhi dengan kisah Yesus menyembuhkan orang-orang yang beriman kepada-Nya. Tetapi juga ada kalanya dimana Yesus menyembuhkan dan melakukan mujizat ketika orangorang tidak mempercayainya. Beriman bukanlah suatu yang mudah untuk dilakukan. Sebagai manusia berdosa yang begitu lemah, kita seringkali sulit untuk mempercayai sesuatu yang tidak kita lihat dengan mata kita sendiri. Tetapi Yesus memanggil kita untuk percaya kepada-Nya dalam segala keadaan, tanpa alasan. Iman dibutuhkan untuk kita diselamatkan dan juga kita terus membutuhkannya untuk menjalani kehidupan yang diberkati. Teruslah bertumbuh dalam iman. LALU APA YANG HARUS DILAKUKAN? Kita membutuhkan pertolongan Tuhan untuk dapat memiliki iman yang besar, mintalah agar Tuhan memberikan kepada kita iman yang lebih besar lagi! Dan kalau anda sedang memiliki pergumulan dalam hidup anda, ini waktunya untuk kita mengaktifkan iman kita bahwa kita memiliki Allah yang maha besar. TAHUKAH ANDA? elain dalam Matius 8, Yoh. 446-54 juga merupakan kisah yang sama dimana Yesus melakukan mujizat dari kejauhan. Baca juga Renungan Harian Roma 39-10 Jangan Memandang Muka Karena Suku Bangsa LENGKONG, - Khotbah Katolik misa Minggu 14 Agustus 2022 belajar ketaatan dan kerendahan hati dari Bunda Maria. Khotbah Minggu 14 Agustus 2022 diangkat dari kisah Injil Lukas 139-56 tentang Maria mengunjungi Elisabet. Semoga bacaan dan Khotbah Katolik misa Minggu 14 Agustus 2022 dalam Perayaan Maria diangkat ke Surga mengajarkan kepada kita tentang ketaatan dan kerendahan hati Maria. Baca Juga Cara Memasang Set Top Box STB ke TV tabung, LCD hingga LED agar Dapat Siaran TV Digital Maria adalah sosok wanita yang sederhana dan taat selalu hidup dalam takut akan Tuhan. Oleh karena dirinya benar di hadapan Tuhan, dia dipakai Allah untuk menjadi partner karya Keselamatan Allah untuk manusia. Maria menerima kabar dari Allah melalui Malaikat Tuhan, yaitu Gabriel perihal akan mengandung seorang Juru Selamat manusia, yang kemudian dikenal Yesus Kristus. Hari ini gereja merayakan Pesta Maria diangkat ke Surga. Baca Juga Pernikahan Anak Pertama Dengan Kedua Bakal Kaya Raya, Simak Karakter Keduanya Dengan diangkatnya Bunda Maria ke surga, maka ia yang telah bersatu dengan Yesus akan menyertai kita yang masih berziarah di dunia ini dengan doa-doanya. Karena berpegang bahwa doa orang benar besar kuasanya Yak 516, maka betapa besarlah kuasa doa Bunda Maria yang telah dibenarkan oleh Allah, dengan diangkatnya ke surga. Apa saja teladan Bunda Maria yang perlu kita ikuti? Sikap Bunda Maria yang diajarkan kepada kita, yaitu iman dan ketaatan, selalu bersyukur, rendah hati, kesetiaan, kepedulian, ketabahan, kekudusan. Baca Juga Khotbah Kristen Minggu 14 Agustus 2022 dari Bacaan Amsal 1017-32 Minggu, 10 Oktober 2021 Edit Setiap orang percaya telah menerima anugerah keselamatan dalam darah Yesus Kristus. Yesus telah memerdekakan kita dari dosa. Apapun latar belakang kehidupan kita. Apakah sahabat adalah seorang pelajar yang sedang berjuang untuk lulus? Atau seorang anak muda yang sedang mencari identitas diri. Seorang Ibu Rumah Tangga yang bergelut dengan rutinitas yang tanpa henti atau seorang wanita karir dengan 1001 impian yang sedang dikejar. Apakah saat ini sahabat sedang menikmati puncak kesuksesan? Ataukah justru saat ini sahabat sedang terpuruk dalam masalah – masalah kehidupan? Siapapun kita dan apapun keadaan kita, Allah sangat mengasihi kita. Paulus menyampaikan kepada jemaat di Roma pada ayat 1 dan 2 bacaan kita bahwa “demikianlah sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada dalam Kristus Yesus”. “Roh yang memberi hidup memerdekakan kita dari hukum dosa dan hukum maut.” Betapa beruntungnya kita karena kita memiliki Yesus. Yesus mengasihi kita. Ia menebus kita dengan darahNya. Ia membebaskan kita dari belenggu dosa yang membinasakan. Lalu bagaimanakah kita meresponi anugerah Tuhan itu? Mari kita belajar Firman Tuhan dalam Roma 81-17 dengan tema hhotbah “Pribadi yang dipimpin Roh Allah”. Sahabatku, Allah mengaruniakan RohNya bagi kita. Jika Roh Allah ada di dalam hati kita maka kita akan mengalami kepenuhan Roh. Roh Allah akan memimpin kehidupan kita. Sebagai orang – orang yang telah ditebus oleh Kristus kita mesti menjadi pribadi yang dibaharui dan dipimpin oleh Roh Allah. Pribadi yang dipimpin Roh Allah selalu membuka hati bagi Roh Kudus untuk menyertai, memimpin dan memegang kendali atas hati, pikiran dan seluruh totalitas kehidupan. Pribadi yang dipimpin Roh Allah selalu membangun hubungan yang dekat dengan Allah. Pribadi yang dipimpin Roh Allah selalu memusatkan pikiran pada Allah. Roh Allah memberi hikmat untuk berpikir, berbicara, dan bertindak sesuai dengan Firman Allah. Kehendak Allah tercermin dalam kehidupan doa, dalam kesetiaan merenungkan firman Tuhan, dalam ketekunan bersekutu dengan Tuhan dan menikmati hadirat Tuhan. Pribadi yang dipimpin Roh Allah selalu dikuatkan dan dimampukan untuk berani menghadapi ujian kehidupan. Dalam situasi yang sangat sulit, Roh Kudus menolong kita mengungkapkan isi hati yang tak terucapkan dengan kata – kata saat kita berdoa. Roh Kudus membimbing kita mengambil keputusan yang tepat saat kita bimbang. Roh Kudus menguatkan kita bertahan melewati badai meskipun kita tak berdaya. Roh Kudus memampukan kita agar selalu bersyukur dalam susah dan senang. Pribadi yang dipimpin Roh Allah, taat kepada kehendak Allah, melakukan hal-hal yang berkenan kepada Allah dan menjauhi keinginan daging. Roh Kudus memberi kemampuan berperang melawan keinginan daging. Pribadi yang dipimpin oleh Roh Allah berbeda dengan pribadi yang hidup "menurut daging". Pribadi yang hidup menurut daging hidup dalam dosa dan menjadi seteru Allah karena mengingini, menyenangi dan memuaskan keinginan dan tabiat dosa. Roh Kudus mengingatkan kita bahwa status kita adalah anak Allah. Maka marilah kita menjaga wibawa ilahi di hidup kita dan mempertahankan warisan sorgawi yang disediakan kelak bagi kita. Setialah sebagai pribadi yang dipimpin Roh Allah meski keinginan daging selalu menggoda kita setiap saat. Kita sudah dimerdekakan dari dosa, jadi jangan kalah dan menyerah terhadap godaan dosa. Apapun masalah yang kita hadapi, janganlah bimbang melainkan percayalah bahwa bahwa kita adalah pewaris segala janji Allah. Bila kita mengandalkan kekuatan dan kemampuan kita sendiri, mustahil kita bisa hidup secara konsisten sebagai pribadi yang dipimpin oleh Roh Allah. Hanya oleh pertolongan Allah kita dapat hidup berkenan kepada Allah. Jika kita setia maka kita dapat menikmati kehidupan yang berkemenangan di dalam Roh. Taatlah sebagai pribadi yang dipimpin Roh Allah meskipun jalan yang ditempuh adalah jalan derita. Teladanilah Yesus yang setia menempuh jalan derita untuk membawa kita pada kemenangan. Kita adalah anak – anak Allah yang hidup dipimpin oleh Roh Allah. Tidak ada hal apapun dalam kehidupan kita, yang luput kendali Allah. Justru sebenarnya lewat berbagai pengalaman yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita, kita belajar mengalami dan menikmati karya Allah. Hiduplah sebagai anak-anak Allah, hidup kita bukan lagi menjadi milik kita, melainkan Allah di dalam kita dan kita di dalam Allah. Berserahlah dalam pimpinan Roh Kudus, untuk menjadi pribadi yang hidup berkenan kepada Allah. Pribadi yang dipimpin Roh Allah. Amin. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati. On Youtube PRIBADI YANG DIPIMPIN ROH ALLAH 12 jenis sikap dari kelompok dan pribadi manusia 1. Para pemimpin agama munafik, iri hati, dikuasai kebencian, tidak adil, sok rohani. 2. Pilatus pengecut, mengamamkan dirinya, mementingkan diri sendiri, sinis, menghina. 3. Herodes pencari sensasi, mau menunjukkan kuasanya, cepat tersinggung. 4. Para serdadu romawi penuh kekejaman, mengejek, menghina, suka menyiksa. 5. Rakyat senang atas penderitaan orang lain, plin-plan, gampang dipengaruhi. 6. Penjahat di sebelah Yesus sinis, penuh penghinaan, mengejek. 7. Para murid penuh ketakutan, keputusasaan, keputusharapan. 8. Simon dari Kyrene bersedia memikul salib, terpancar daya tarik Yesus. 9. Penjahat yang memohon kepada Yesus sadar diri, memohon pengampunan. 10. Perwira romawi sadar, mengakui Yesus adalah Anak Allah. 11. Pengikut rahasia Yesus sembunyi, tidak berani di hadapan orang lain tetapi akhirnya siap melayani. 12. Para wanita dan Yohanes berani, setia sampai akhir walaupun dipenuhi kesedihan dan ketidakpercayaan. Renungan Harian Roma 8 1-17 Kuasa yang Baru Renungan Harian Roma 81-17. Seperti apakah kuasa yang baru ,yang kini kita miliki didalam kehidupan? Apa jaminannya? Bagaimanakah cara Allah menawarkan kuasa yang baru ini didalam kehidupan? ayat 1-4 Kuasa yang baru tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada didalam kuasa Roh Kudus , sebab Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kita dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Maka Allah menawarkan cara mengutus anaknya sendiri dalam daging serupa daging yang dikuasai dosa karena dosa, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi didalam kita yang tak lagi hidup menurut daging namun menurut Roh. Apakah yang menghalangi kita hidup dalam kuasa yang baru ? Cara praktis apakah yang harus kita lakukan untuk hidup dalam kuasa yang baru ?ayat 5-13 Hal yang menghalangi kita hidup dalam kuasa yang baru adalah dalam hal mengelola pikiran-pikiran kita yang sering memikirkan hal-hal daging keinginan daging=maut; keinginan Roh= Damai sejahtera. Maka setiap hari kita harus melatih pikiran kita dengan iman supaya dikuasai oleh Roh. Bagaimanakah cara kita hidup dalam kuasa yang baru ini? ayat 14-17 Hidup selalu dipimpin oleh Roh Kudus, maka kita pasti memperoleh kesaksian didalam hati bahwa kita adalah Anak Allah dimana kita mewarisi semua janji Tuhan yang tersedia dalam Yesus. PENGAJARAN Tuhan telah menyediakan cara yang ampuh bagi kita berjalan dalam kuasa yang baru didalam kehidupan ini, yakni hidup dalam kuasa Roh Kudus. Roh Kudus memimpin pikiran kita untuk memikirkan hal-hal yang dari Roh, sehingga pemikiran-pemikiran ini akan mendatangkan damai sejahtera Allah didalam hati kita. Ketika dipimpin oleh Roh Kudus, kita pasti memperoleh kesaksian didalam hati bahwa kita adalah anak Allah. Rindu kah kita dipimpin oleh Roh Kudus? Mulailah bertindak dengan iman hari ini. Serahkan diri kita untuk senantiasa hidup didalam kuasa Roh Kudus. “Mencintai seperti Tuhan mencintai, bersukacita seperti Tuhan bersukacita, berdukacita seperti Tuhan berdukacita, membenci seperti Tuhan membenci, berbicara seperti Tuhan berbicara, mencari Tuhan seperti Tuhan mencari, melakukan seperti Tuhan melakukan, dan membiarkan hatiku menjadi seperti hati Tuhan” – Dr. John sung [CKN – Renungan Harian]

khotbah singkat dari roma 14 17