Inilahsinopsis singkat novel remaja dan ulasan lain mengenai hal-hal yang masih ada kaitannya dengan sinopsis singkat novel remaja yang Anda cari. Berikut ini tersedia beberapa artikel yang menjelaskan secara lengkap tentang sinopsis singkat novel remaja. Klik pada judul artikel untuk memulai membaca. Semoga bermanfaat.
Dalamumur dua puluh enam tahun, Ariana masih belum siap untuk menikah namun dia harus dihadapkan dalam permasalahan jodoh. Orang tuanya dan teman dekatnya mendesak untuk segera menikah, akan tetapi Ariana masih bingung. Dia masih ingin menikmati kesendiriannya. Ariana bekerja di sebuah penerbitan.
TakdirAlisahbana Pertemuan jodoh oleh Abdul Muis Siti Nurbaya oleh Marah Rusli 3. atau secara singkat makna cerita. Sinopsis Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka Hasrat Zainuddin untuk melihat kampung halamannya, desa Batipuh di Minangkabau,
110 Tinjauan Singkat Sejarah Kata-kata Kunci dan Topik-topik Daftar Pustaka Soal-soal Tinjauan Ulang Soal-soal 2 Statika Fluida 2.1 Tekanan pada Sebuah Titik 2.2 Persamaan Dasar Medan Tekanan 2.3 Variasi Tekanan dalam Fluida Diam 2.3.1 Fluida Tak Mampu-mampat 2.3.2 Fluida Mampu-mampat 2.4 Atmosfer Standar 2.5 Pengukuran Tekanan 2.6 Manometri
Merekamengancam akan membunuh Ibu Sakerah. Mengingat keselamatan nyawa ibunya, akhirnya Sakera dengan berat hati menyerah. Kemudian dia pun dijebloskan ke penjara Bangil. Dalam penjara, Sakerah diperlakukan secara kejam. Setiap hari dia mengalami siksaan demi siksaan dilakukan polisi belanda kepada sakera.
kata sindiran buat bos yang tidak adil. Sinopsis Novel Pertemuan Jodoh Karya Abdul Moeis - Selamat malam, selamat berjumpa lagi dengan blog MJ Brigaseli. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi sinopsis novel Pertemuan Jodoh karya Abdul Moeis. Dalam perjalanan kereta dari Jakarta ke Bandung, Ratna berkenalan dengan pemuda bernama Suparta. Perkenalan Ratna dan Suparta cukup berkesan bagi sepasang anak muda itu. Selanjutnya mereka sepakat untuk melanjutkan hubungan lewat surat. Beberapa bulan kemudian, Suparta mengutarakan keinginannya untuk memperistri Ratna. Kemudian Ratna membalasnya dan menyambut baik niat Suparta. Sambutan ibu Suparta ternyata tidak begitu ramah. Ratna kecewa terhadap sikap Nyai Raden Tedja Ningrum yang memandangnya dengan sinis. Setelah kejadian itu, Ratna bertekad untuk melupakan Suparta. Berita pertunangan Suparta dengan Nyai Raden Siti Halimah tidak membuatnya putus asa. Namun kemalangan lain terpaksa harus ia terima. Usaha pembakaran kapur milik ayahnya, Tuan Atmaja, bangkrut. Akibatnya Ratna memutuskan untuk keluar dari sekolahnya karena tidak ada biaya. Ia pun kemudian berusaha mencari pekerjaan. Namun baru empat bulan ia bekerja, toko itu harus ditutup atas perintah pengadilan. Akhirnya ia menjadi pembantu Tuan dan Nyonya Kornel. Selama Ratna menjadi pembantu keluarga Kornel, berbagai cobaan harus diterimanya dengan tabah. Kehadirannya dalam keluarga itu tidak luput dari rasa iri Jene, pembantu yang juga bekerja pada keluarga Kornel. Suatu ketika Ratna sakit dan dirawat di Rumah sakit, Secara kebetulan dokter yang merawat Ratna adalah Suparta. Pertemuan itu tentu saja membesarkan hati keduanya. Keyakinan Suparta bahwa Ratna tidak bersalah, ikut mempercepat kesembuhan wanita muda itu. Untuk memulihkan nama baik Ratna, Suparta menyiapkan seorang pengacara terkenal untuk mendampingi gadis pujaannya di pengadilan, karena Ratna masih harus berurusan dengan penegak hukum. Di pengadilan, terbukti bahwa Ratna tidak bersalah. Pencuri perhiasan Nyonya Kornel ternyata adalah Amat, kekasih Jene. Pembantu keluarga Kornel yang bernama Jene itu diduga diperalat oleh kekasihnya. Pengadilan juga memutuskan bahwa Amat bersalah dan diganjar 5 tahun penjara. Sementara itu, Jene tidak dikenakan hukuman walaupun sebenarnya harus dituntut. Sidang pengadilan juga telah mempertemukan Ratna dengan Sudarma, adiknya, schatter pegadaian Purwakarta yang bertindak sebagai saksi pertama. Lalu atas kesepakatan Suparta dan Sudarma, Ratna disuruh beristirahat di sebuah paviliun “Bidara Cina”. Gadis itu tidak diizinkan bertemu dengan sembarang orang, kecuali Suparta yang setiap sore datang memeriksa kesehatannya. Lambat laun, kesehatan Ratna mulai pulih. Ia juga mulai dapat mengingat-ingat segala sesuatunya termasuk hubungannya dengan Suparta Begitu Ratna meninggalkan tempat peristirahatannya, Suparta langsung melamarnya. Tuan Atmadja sekeluarga berkumpul di rumah Sudarma menyelenggarakan pesta perkawinan anaknya dengan Dokter Suparta. Kebahagiaan pengantin baru itu bertambah lagi ketika mereka pulang ke Tagogapu. Rumah ayah Ratna kini lebih besar dibandingkan sebelumnya. Keadaan Tuan Atmaja sekarang sudah lebih baik berkat bantuan kedua anaknya. Itulah tadi sinopsis novel Pertemuan Jodoh karya Abdul Moeis. Semoga bisa bermanfaat dan menghibur pembaca semuanya.
“Bagaimana kau dapat bekerja dengn baik untuk bangsa dan negara, kalau akau selalu dibisingkan dengan perkara kawin saja? Sedangkan hatiku rasanya penuh cita-cita untuk memperbaiki yang belum sempurna dan menambah yang masih kurang.” Marah HamliNovel ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang bernama Marah Hamli. Hamli adalah seorang bangsawan di Padang. Ayahnya merupakan bangsawan Padang yang terpandang beserta keluarga besarnya dan ibunya adalah bangsawan Jawa yang telah memilih untuk patuh pada adat istiadat dan menjadi bangsawan Sekolah Raja di Bukit tinggi, Hamli berencana malanjutkan sekolahnya ke Belanda dengan mendapatkan beasiswa dari pemerintah Hindia Belanda. Namun sayang niat itu ditentang oleh Ibunya Siti Anjani, bahkan Ibunya mengancam akan bunuh diri kalau Hamli jadi pergi. Sang ibu ketakutan kalau Hamli akan melupakan tanah minang dan menikah dengan orang asing. Akhirnya Hamli melanjutkan kuliahnya di tanah Jawa. Ia belajar ilmu pertanian di Bogor ditemani sang nenek Khatijah. Baru tingkat dua Hamli bersekolah, ia mengalami sakit yang sangat hebat. Sakit pilu yang dirasanya tak dapat disembuhkan begitu saja. Akan tetapi ketika ia bertemu dengan seorang wanita bangsawan Sunda bernama Nyai Radin Asmawati penyakit itu pun melihat perubahan yang terjadi pada hamli, Khatijah dan bibi Hamli bermaksud untuk menikahkan Hamli dengan din Wati. Akan tetapi, banyak sekali perseteruan di keluarga Din Wati yang tidak percaya dengan hamli karena berasal dari jauh, tetapi sungguh di luar perkiraan bahwa orang tua Din Wati menyetujui pernikahan anaknya dengan lelaki seberang itu. Begitupun dengan Hamli, ia pun mendapatkan izin dari ayahandanya yang ada di waktu kemuadian, kabar pernikahan Hamli tersebar juga ke Padang hingga terjadi sebuah perseteruan di antara keluarganya. Ibunda Hamli pun jadi bulan-bulanan, beliau disalahkan karena tidak mampu menjaga Hamli karena sebenarnya Hamli sudah dijodohkan dengan putri Baginda Raja saudaranya. Bahkan ibunda Hamli dikucilkan oleh keluarganya karena dianggap tidak becus mengurus beberapa lama menikah Hamli dan Istrinya diundang ke Medan oleh Ayah dan ibu tirinya. Hamli dan Din Wati pun berangkat, setibanya di sana mereka disambut dengan sangat meriah layaknya seorang anak raja. Di sisnilah ujian datang silih berganti, tipu daya orang yang hendak menjemput dan memaksa Hamli menikah dengan putri Minang asli, namun hamli tetap tegar dengan pendiriannya. Lebih dari itu, Din Wati pun mendapatkan ujian yang sama, hampir-hampir ia terkena jebakan dari orang yang iri dan hendak memisahkannya dengan Hamli menamatkan sekolahnya di Bogor, ia memutuskan untuk pulang ke padang untuk menemui ibunya. Din Wati tidak ingin ikut, karena ia takut kalau kejadian di Medan terulang lagi. Hamli bertemu ibunya dan sahabat-sahabat karibnya dan tentunya menceritakan perihal pernikahannya di Bogor. Meskipun mengejutkan, Anjani bersuka cita dan ingin bertemu dengan menantu dan cucunya. Tetapi urusan Anjani dengan keluarga Baginda Raja belum selesai dan berbuntut kepulangan Hamli pula sanak saudaranya mengadakan pertemuan dengan Hamli perihal pernikahannya. Laki-laki Padang tidak diizinkan kawin dengan perempuan selain Padang dan akan dipandang sangat hina jika menikahi wanita bangsa lain. Hamli dipaksa menceraikan istrinya atau berpoligami dengan menikahi perempuan Minang. Namun Hamli tetap berpegang teguh dan tak pernah ingin sedikitpun berpoligami karena akan menyakiti hati istrinya. Hamli pun dibuang dari kaumnya dan diharamkan untuk pulang kembali ke Padang. Hamli kembali ke Jawa dengan rasa menyesal tak dapat membawa ibunya bersamanya. Hamli pun bekerja sebagai ahli pertanian yang ditempatkan di berbagai tempat seperti Sumbawa, Semarang, dan Kalimantan. Namun, rintangan tak pernah henti karena sanak saudara Hamli pun tersebar hampir di seluruh nusantara dan mereka sangat menyayangkan sekali mengetahui bangsawan Padang menikahi perempuan Sunda. Pinangan silih berganti untuk menjemput Hamli oleh ibu-ibu Padang melalui nenek, ayah, bibi, dan paman Hamli. Namun semuanya tidak berani menerima jemputan itu karena menghargai keputusan kalah dari Hamli, Din Wati yang merupakan bangsawan Sunda pun mendapat pinangan dan hasutan dari para bangsawan Sunda perihal pernikahan dengan orang seberang. Din Wati diceritakan beberapa peristiwa yang memang telah terjadi di kalangan Sunda yang menikah dengan orang pulau Sumatra yang dibawa pergi suaminya dan tak bisa pulang lagi. Bahkan di sana suami mereka menikah lagi dengan jodohnya, dan perempuan sunda tak dianggap ada dirumah keluarga suaminya. Meski was-was dalam diri, Din Wati tetap percaya bahwa Hamli tidak pernah ingin bertugas di Semarang, ada surat untuk Hamli dari rekan ayahnya untuk menjemput isteri kedua Hamli di Padang yang hendak ke Semarang. Rupanya Hamli dijemput dan di wali-nikahkan oleh pamannya di Padang dengan perempuan minang. Din Wati hendak pergi meninggalkan Hamli namun keesokan harinya ada kabar kalau isteri Hamli yang dari Padang itu meninggal. Tak sempat bertemu sama sekali, Din Wati tak jadi pun mengambil pensiun karena kondisi kesehatannya yang memburuk walaupun pemerintah masih membutuhkan tenaganya. Genap pernikahan yang ke-50 Hamli menceritakan kisah perjodohan sejatinya dari Allah SWT dengan Din Wati yang penuh liku. Semua terharu sedih karena perbedaan adat-istiadat yang membuat Hamli tidak dapat pulang lagi ke Padang dan Din Wati dipandang buruk oleh keluarga Hamli di Padang. Namun begitu Hamli dan Din Wati hidup bahagia dan bersyukur kepada Yang Maha akan memaparkan beberapa kelebihan dari novel Memang Jodoh ini dari beberapa aspek, seperti aspek judul, tema, setting, gaya bahasa, nilai dan pesan moral yang terkandung di dalamnya. Dari segi judul, judul novel ini mampu menggambarkan isi cerita secara utuh dan menyeluruh. Judul yang singkat “Memang Jodoh” memaparkan gambaran cerita yang terkandung di dalamnya yakni perjuangan sang tokoh utama Hamli mendapatkan cinta sejatinya. Dari segi tema, tema yang terkandung dalam novel ini berupa tema perjuangan. Hal ini tercermin pada kisah yang diceritakan penyair yang mencerminkan perjuangan yang sangat luar biasa dalam memperjuangkan cinta dan menggapai kebahagiaan dengan sang dari segi setting, setting atau latar yang diciptakan oleh penyair sangat apik dan menarik. Baik itu setting tempat, waktu, maupun suasana. Hal ini dikarenakan bahwa novel ini merupakan semiautobiografi dari penyair sendiri Marah Rusli sehingga setting yang dilukiskan sangat apik dan menakjubkan, menjadikan pembaca seolah-olah melihat, mengalami, dan merasakan apa yang dirasakan oleh para tokohnya. Dari segi gaya bahasa; walaupun novel ini karangan pujangga Balai Pustaka, akan tetapi gaya bahasa yang digunakan sangat menarik dan familiar. Bahasa yang digunakan mampu memaparakan pemikiran penyair secara utuh mengenai sesuatu. Sehingga pembaca seolah-olah ikut hanyut dalam permainan kata atau bahasa yang digunakan dalam menceritakan latar, tokoh dan dialognya. Sungguh gaya bahasa yang apik dan estetis. Selain itu, pada bagian-bagian tertentu penyair membubuhkan beberapa pantun yang berasal dari tanah minang yang sejatinya menambah nilai estetika novel ini. Dari segi nilai dan pesan moral; novel ini mengandung nilai sosial yang sangat tinggi. Nilai sosial di sini berupa nilai tanggug jawab, yakni bagaimana seorang lelaki sejati bertanggung jawab kepada orang yang dicintainya. Ia senantiasa mempertahankan kebahagiaan rumah tangganya walaupun badai menghadang dari segala penjuru. Selain nilai sosial, nilai feminisme juga sangat dikedepankan oleh penyair. Yang mana penyair menolak habis-habisan budaya Minang yang memperbolehkan seorang laki-laki untuk berpoligami. Hal inilah yang ditentang oleh tokoh utama Hamli, bahkan ia rela dibuang dan diusir oleh keluarganya hanya untuk mempertahankan prinsip dan cintanya kepada wanita ada gading yang tak retak, begitulah pepatah lamanya. Kekurangan novel ini terletak pada nilai-niali yang bersifat religius yang terkesan mengada-ada dan bertentangan dengan syariat islam. Pertentangan itu berupa adanya reingkarnasi kepada orang yang telah mati. Pada beberapa bagian di novel ini banyak diceritakan hal-hal gaib seperti itu. Misalnya saja guru spiritual ayah dari Din Wati, Radin Jaya Kesuma yang bernama kiai Naidan yang mengatakan bahwa ia akan meninggal dan sepuluh tahun yang akan datang ia akan bangkit kembali menjadi anak dari Din Wati dan Hamli. Begitupun dengan Radin Jaya Kesuma ketika ia telah meninggal ia juga kembali ke dunia menjadi seorang anak dari adik Din Wati sendiri yakni Radin Munigar. Ia menjelma menjadi anak laki-laki yang sangat tampan. Tidak hanya itu, ibu dari Din Wati, Ratu Maemunah setelah ia meninggal ia akan kembali ke dunia melalui perantara rahim Radin Munigar, anak kandungnya sendiri. Sehingga ia dan suaminya di kehidupannya yang kedua di dunia akan menjadi adik kakak, bukan sebagai suami istri lagi. Anehnya lagi, anak perempuan yang dilahirkan oleh Radin Munigar secara fisik dan biologis memang anak kandungnya, akan tetapi secara batiniah ia adalah anak dari Din inilah yang menurut saya bertentangan dengan nilai-nilai agama, terutama agama Islam yang tidak mengenal konsep Buku Memang Jodoh Pengarang Marah Rusli Penerbit Qanita Kota Terbit Bandung Tahun Terbit 2013 Cetakan Pertama, Mei 2013 Tebal Buku 535 Halaman
Semenjak Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia objektif Perjumpaan Jodoh Pengarang Abdul Muis Negara Indonesia Bahasa Indonesia Genre Novel Penerbit Aula Wacana Tanggal terbit 1932 Spesies media Cetak Bungkusan keras & Sampul kertas Pekarangan 227 cetakan ke-4[1] ISBN ISBN [[SpecialBookSources/9789796665761 tempaan ke-4[1]9789796665761 tempaan ke-4[1]]]Invalid ISBN OCLC 66770709 tempaan ke-4 Didahului oleh Pelecok Asuhan Diikuti maka dari itu Surapati Persuaan Jodoh ialah sebuah novel Indonesia karya Abdul Muis yang diterbitkan musim 1932. Novel ini bercerita tentang dua murid sekolah nan terpisah karena perbedaan kelas dan akhirnya menikah.[2] Tanggapan [sunting sunting sumber] Pertemuan Padanan dianggap misal n partner dari karya Muis sebelumnya, Salah Asuhan; Pertemuan Jodoh mendongeng tentang kekonservatifan, sementara Salah Asuhan adapun kelemahan budaya Barat dan Timur.[3] Sekadar, novel ini juga disebut-sebut sebagai sekuel Salah Asuhan.[4] Mahayana et al menyatakan bahwa perwatakan tokohnya teruji, karena biang kerok-tokoh tak terpelajar menggunakan campuran bahasa Betawi dan Jawi. Dengan demikian, mereka menganggap novel ini andai hasil pengamatan Muis ketika menetap di Batavia.[5] Bakri Siregar menulis bahwa Persuaan Kebalikan “lebih ruai” daripada Salah Asuhan.[6] Catatan kaki [sunting sunting sumber] ^ a b “Pertemuan Jodoh Book, 2001”. WorldCat. Diakses terlepas 15 June 2022. ^ Mahayana, Sofyan & Dian 2007, hlm. 37–39 ^ Siregar 1962, hlm. 58 ^ Mahayana, Sofyan & Lentera 2007, hlm. 40 ^ Mahayana, Sofyan & Dian 2007, hlm. 39–40 ^ Siregar 1962, hlm. 59 Bahan bacaan [sunting sunting perigi] Siregar, Bakri 1962. Sedjarah Sastera Indonesia Beradab dalam bahasa Indonesia. Jakarta Akademi Sastera dan Bahasa “Multatuli”. OCLC 63841626. Mahayana, Maman S.; Sofyan, Oyon; Loleng, Achmad 2007. Ringkasan dan ulasan novel Indonesia modern. Grasindo.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apakah Anda percaya apa yang terjadi di Notting Hill 1999?Mungkin ini agak membingungkan bagi yang lahir setelah tahun 2000. Yup, Notting Hill memang sebuah tempat di Inggris. Tetapi itu juga sebuah Notting Hill, William Thacker Hugh Grant bertemu dengan Anna Scott Julia Roberts. Di sebuah toko buku, di Jalan Portobello. Will, pemilik buku itu dan Anna seorang artis terkenal dari Amerika. Tentu ini kisah klasik. Bisnis Will tidak begitu bagus, meski di tokonya dia punya seorang karyawan. Dia bahkan hanya bisa membeli kopi separuh cangkir. Sementara Anna memiliki segalanya terkenal, begitu menawan, dan kaya tentu. Tapi begitulah. Meski seolah terlalu indah untuk terwujud, keduanya kemudian menikah. Di akhir film, Anna digambarkan sedang hamil. Mereka duduk di sebuah bangku kayu, di sebuah taman, yang juga terlihat di video klip When You Say Nothing At All dari Ronan Keating. Kembali ke pertanyaan awal, apakah Anda percaya dengan apa yang terjadi di Notting Hill?Ceritanya tentu tidak sesederhana itu. Film-nya saja 124 menit. Kisah di dunia nyata tentu hitungan tahun. Tetapi itu tidak penting, yang utama adalah apakah skenario semacam itu mungkin dalam dan perjodohan memang unik. Mungkin tidak ada resepnya. Tidak ada rumus macam matematika atau fisika. Dalam beberapa pemahaman, kemiripan wajah menjadi faktor kecocokan. Meski kalau suami-istri terlalu mirip tentu aneh, serasa menikah dengan diri banyak kisah, di luar soal perbandingan kekayaan, apa yang terjadi pada Will dan Anna, juga berlaku di dunia nyata. Jodoh karena sebuah pertemuan tidak sengaja, di bioskop, rumah makan, lapangan bola, kantor lembaga kredit, resepsi nikahan teman, sampai karena berteduh berdua di emper toko karena sama-sama menghindar dari hujan. Saling senyum, pura-pura bertanya, berbagi cerita tentang cuaca, atau betapa beratnya cicilan bulanan. Dulu orang-orang merasa tidak sopan langsung menunjukkan ketertarikan. Mereka butuh perantara yang disebut comblang. Zaman sekarang lebih mudah karena tinggal menanyakan nomor kontak atau mencari akun media juga pertemuan dan perjodohan karena sedikit upaya. Di masa lalu, sejumlah koran membuka rubrik cari jodoh. Mereka yang tertarik berkirim surat ke redaksi dengan sedikit deskripsi, dan berharap tukang pos datang kemudian mengantar surat dari tuan misterius di bentuk lain, ada pula biro jodoh, baik berbayar atau gratisan. Usaha sekelompok orang membuat acara, untuk mempertemukan mereka yang mencari pendamping. Sampai sekarang, masih ada acara rutin semacam ini, yang biasanya digelar di aula salah satu kelurahan di Yogya. Mungkin terhenti karena pandemi, bukan karena tak ada cinta yang bersemi. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
JUDUL Pertemuan Jodoh PENGARANG Abdul Muis SINOPSIS NOVEL Pertemuan pertama antara Ratna murid Flobelkweekschool SGTK dengan Suparta pelajar Stovia Sekolah Dokter Menengah didalam kereta api ekspress ke Bandung, kemudian mereka saling mengikat batin masing-masing dengan perantara surat menyurat. Waktu Ratna dengan Resmi melawat ke rumah Suparta sekota Sumedang ternyata ibu Suparta, Nyai R. Tejo Ningrum, masih kolot dan benar dan masih memegang teguh adapt kebangsawannya. Maka tak suka bila puteranya kawin dengan ratna orang kebanyakan. Disanalah Ratna dicela karena adatnya terlalu maju menurut jaman yang tidak disukai. Tetapi sebaliknya ratna tidak mengikuti adapt timur yang masih kolot, jauh ketinggalan. Setelahh ia memutuskan pengiriman-pengiriman suratnya, meskipun cintanya sudah berakar dalam hati masing-masing. Hal itu bermaksud agar suparta selalu mengekor adapt ibunya yang tidak disukai ratna. Keadaan ayah ratna di Tagogapu, amat menyedihkan hati. Kekayaan atmaja disita oleh seorang Arab Syeck Qadir, karena tak bisa membayar hutangnya, karena penjualan kapur waktu itu amat merosot. Hamper Syech, Qadir dibunuh oleh atmaja karean kata-katanya bahwa hutangnya boleh tidak dibayar asal anaknya yang masih gadis, ratna, diserahkan untuk dijadikan tambahan selirnya. Keluarga atmaja lalu pindah kesebuah pondok kecil disebelahnya yang kecil lagi buruk hingga terasing dari masyarakat ramai. R Suparta pernah melawat ke situ mencari ranta yang sudah lama tidak ada beritanya. Tetapi oleh ayahnya dikatakan bahwa ratna di Bandung menjadi pelayan took, karena ia amat kasihan kepada adiknya, Sudarmo, jika diputuskan pelajarannya seperti ia sendiri dahulu. Segera Suparta pergi ke bandung, tetapi tidak berhasil mencarinya karena ratna telah berangkat ke betawi sebab majikannya bangkrut, Sudarmo berhenti sekolahnya dan bekerja pada pegadaian di Purwakarta. Setelah beberapa hari ratna di Betawi tidak mendapat pekerjaan akhirnya ia menjadi babu dirumah Nyonya Karnel, pengsiun bangsa Belanda, karena ia berpendapat bahwa semua pekerjaan tak akan mendapat kehinaan asal diri sendiri tidak merasa hina. Di situ ia dituduh mencuri perhiasan majikannya dengan bukti sebentuk cincin yang ada di bawah kasurnya yang diletakan oleh kawannya secara diam-diam. Didalam tahanan, hanya liang kubur yang terlihat olehnya. Ketika ia dibawa ke polisi akan diadili, ia dapat meloloskan diri terjun ke sungai ciliwung, karena tak kuat menahan malu atas buatan orang lain. Dalam keadaan payah ia dibawa ke CBZ untuk dirawat dan kebetulan sekali yang merawat dokter Suparta, kekasihnya yang telah lama menanti-nanti kedatangannya. Dari ahsil pemeriksaan, ternyata ratna dibebaskan dari hukuman, karena memang tak bersalah. Badan yang masih sangat lemah itu dirawat oleh dokter Siparta dirumah pemeliharaan orang sakit urat saraf “bidara Cina”. Setelah sembuh, atas permintaan dokter Suparta, dilangsungkan perkawinannya dengan meriah dan bahagia. Tidak disangka-sangka sama sekali bahwa rumah baru yang didirikan disebelah rumah ayahnya di Tagopapu ialah milik dokter Suparta untuk istrinya Ratna. Tembakau Rendah Nikotin Meroko dapat menyebabkan serangan jantung dan kangker. Demikian kalimat bernada himbauan ini selalu tertempel dilebel kemasan tiap produk rokok yang beredar di pasaran Nasional. Meski peringatan ini gencar diserukan, namun para perokok tidak bergeming untuk meninggalkan kebiasaan menghirup asap tembakau yang terbakar dari sebatang rokok. Merasakan nikmatnya menghisap asap tembakau inilah yang sulit dilepaskan oleh sebagian besar perokok, yang kemudian membuat para prodesen rokok saling berlomba untuk memproduksikan produk-produk terbaru mereka. Dan ini berarti peluang utama bagi para petani tembakau dalam negeri. Seiring dengan makin tingginya kesadaran masyarakat akan perlunya hidup sehat, tuntutan untuk mendapatkan baha baku yang serba organic dan aman bagi kesehatan semakin menjadi prioritas utama para produsen. Begitu pula dengan tembakau. Sejak ditemukan tembakau non nikotin beberapa waktu lalu, para produsen rokok pun banyak berlomba untuk mendapatkan suplai tembakau jenis ini dalam jumlah besar. Tembakau non nokotin hanya bisa dikembangkan diwilayah Madura – Jawa Timur yang selama ini memang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil tembakau berkualitas terbaik dan terbesar di Jawa Timur. Dalam racikan rokok kretek, promosi tembakau Madura sebesar 25-30%, terutama berperan sebagai pemberi aroma. Bagi produsen kretek, mutu tinggi merupakan syarat utama yang diminta oleh pabrik rokok, di mana mutu tinggi tersebut akan dihargai tinggi pula. Tembakau perancak 95 selama ini dikenal sebagai satu jenis tembakau khas Madura yang memiliki ciri sangat aromatic. Karena aromanya yang sangat khas inilah menbuat tembakau perancak selalu digunakan sebagai tembakau bunbu atau penyedap pada semua produk rokok. Adanya tembakau perancak dalam setiap produksi rokok itulah yang membuat rasa dan aroma rokok memjadi enak. Agrobis, Edisi No. 578 Th 2004 Jatuh Cinta Satu hati inginku denganmu Memang sekejap aku mengenalmu Oh…diri tenggelam disamudera cintamu Ku jatuh cinta….. Aku takingin pisah Ku jatuh cinta…… Jangan tinggalkan aku sendiri Anyaman indah cintaku yang dulu Balik menyentuh rasa relungku Diri tenggelam disamudera cintamu Ku ingin kau mengerti Cinta yang ingin ku berikan ARTIKEL Buah menjaga kadar gula Orang memiliki kecenderungan makan berlebihan selama bulan puasa. Padahal kebiasaan semacam itu bisa membahayakan kesehatan. Dalam diskusi kesehatan yang diadakan produsen minuman buavita, dokter spesialis gizi Samuel Oetoro mengungkapkan, selama berpuasa penting memilih jenis makanan yang sehat. Salah satu jenis makanan yang justru harus dihindari adalah gula. Gula memang diperlukan untuk menjaga tubuh agar tidak lemas. Namun ingat, gula yang dikonsumsi sebaiknya jenis fluktosa yang banyak terdapat pada buah-buahan segar. Bukan gula dari jenis fluktosa. Fluktosa aman bagi tubuh karena jenis gula ini tidak membutuhkan hormon insulin agar bisa masuk ke sel-sel tubuh. Apabila sering mengkonsumsi glukosa, kerja pankreas sebagai penghasil hormone insulin menjadi itu agar kebutuhan gula dalam darah tetap terjaga, perhatikan jadwal dan cara makan buah segar yang tepat. Setelah makan saur sebaiknya kita mengkonsumsi buah segar berikut daging buahnya yang mengandung banyak serat. Karena serat buah akan membantu gula terserat perlahan-lahan. Sehingga sampai sore kadar gula darah dalam tubuh akan tetap terjaga. Sebaiknya pada saat berbuka puasa, kita harus makan buah segar yang mudah dikonsomsi tanpa serat agar bisa dengan cepat terserat ke dalam sel tubuh. Kompas, 31 Agustus 2008 April 15, 2010. Uncategorized.
sinopsis singkat novel pertemuan jodoh