Kobaranapi kembali muncul di RT. 05 RW. 03 Kelurahan Mangunjaya Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel.
Potret24com, Jakarta – Siapa yang tidak kenal dengan Monas yang berada di Pusat Ibukota Jakarta? Tapi, traveler sudah tahu dari mana emas di monumen itu berasal? Ternyata, emas yang berada di Monas diperoleh dari Desa Lebong Tandai, Lebong Tandai adalah salah satu Desa di Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.
Coklatlebih ribet karena harus diolah dulu di dalam pabrik modern, as well as lebih sophisticated atawa canggih. Artinya, setelah Indonesia berhasil menghadapi perubahan global yg sekarang sedang melanda ini, anda akan memperoleh berkah juga, mungkin dalam bentuk materi. Dan so pasti ini artinya adalah penghasilan sendiri.
PltWali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud langsung ikut membantu memadamkan titik api yang diikuti asap tebal
kata sindiran buat bos yang tidak adil. Unduh PDF Unduh PDF Proses pembuatan kembang api sendiri sebenarnya cukup sederhana jika Anda sudah mengumpulkan bahan-bahan yang tepat. Kembang api stik, bom asap, dan glow snake ular api cukup aman dibuat dan dinyalakan, tetapi Anda tetap harus berhati-hati saat membuat atau menyalakan kembang api. Periksa hukum dan peraturan yang berlaku untuk memastikan Anda diizinkan membuat dan menyalakan kembang api di lingkungan tempat tinggal sebelum memulai proyek ini. Bahan 300 gram potasium klorat 60 gram serpihan atau serutan aluminium 2 gram bubuk arang 1 sendok teh 5 ml dekstrin 9 sendok the 45 ml air 500 gram strontium nitrat opsional, untuk warna merah 60 gram barium nitrat opsional, untuk warna hijau 130 gram gula 200 gram potasium nitrat Pasir Minuman dengan kadar alkohol tinggi mis. Bacardi 151 1,5 gram tepung gula 0,375 gram soda kue 1 Campurkan potasium klorat, serpihan atau serutan aluminium, dan bubuk arang dalam mangkuk. Tuangkan 300 gram potasium klorat, 60 gram serpihan/serutan aluminium, dan 2 gram bubuk arang ke dalam mangkuk. Gunakan sendok untuk mencampurkan bahan-bahan hingga merata.[1] Gunakan timbangan digital untuk menimbang proporsi setiap bahan secara spesifik. Hancurkan gumpalan yang terbentuk agar semua bahan tercampur merata. Anda bisa membeli bahan-bahan ini dari toko bahan kimia daring atau situs web seperti Tokopedia. 2 Tambahkan dekstrin dan air ke dalam bahan-bahan hingga menjadi bubur. Campurkan 1 sendok teh 5 gram dekstrin dengan 9 sendok teh 45 ml air dalam cangkir. Setelah itu, tuangkan sedikit campuran bahan cair ke dalam mangkuk dan aduk. Tetap tambahkan campuran air dan dekstrin secara bertahap hingga membentuk semacam molase. [2] Setelah selesai dicampurkan, campuran akan tampak seperti cairan kental. Anda bisa membeli dekstrin dari toko bahan kimia di internet. 3 Tambahkan strontium nitrat jika Anda menginginkan cahaya berwarna merah. Tanpa bahan-bahan tambahan, cahaya yang dihasilkan akan berwarna putih. Jika Anda menginginkan cahaya berwarna merah, takar 500 gram strontium nitrat dengan menimbangnya menggunakan timbangan digital, kemudian tambahkan ke dalam campuran. Setelah mendapatkan jumlah yang tepat, Anda bisa menambahkannya ke campuran. [3] Jika campuran menjadi terlalu kering setelah strontium nitrat ditambahkan, tambahkan sedikit air dan dekstrin agar campuran menjadi lebih encer. 4 Tambahkan barium nitrat jika Anda menginginkan cahaya berwarna hijau. Sebagai pengganti strontium nitrat untuk api berwarna merah, Anda bisa menggunakan barium nitrat untuk menciptakan api berwarna hijau. Tuangkan 60 gram barium nitrat ke dalam campuran setelah Anda menakarnya dengan tepat menggunakan timbangan, kemudian aduk hingga merata.[4] Pastikan Anda mengaduk bahan-bahan dengan baik agar tercampur merata. Tambahkan lebih banyak air dan dekstrin jika campuran tampak terlalu kering. 5 Celupkan kawat atau stik ke dalam campuran, dan sisakan ruang sebagai pegangan. Anda bisa menggunakan kawat kaku atau stik kayu untuk membuat stik kembang api. Tusuk kebab atau sate juga bisa Anda manfaatkan. Celupkan setiap stik atau kawat ke dalam campuran dan angkat secara perlahan hingga 2/3 bagian teratas kawat atau stik terlapisi secara menyeluruh oleh campuran. Pastikan sepertiga bagian terbawah stik atau kawat tidak terkena campuran untuk digunakan sebagai pegangan.[5] Stik atau kawat sepanjang 25 sentimeter dirasa sudah cukup. Ukuran ini juga merupakan ukuran umum untuk tusuk kebab atau sate. Pastikan Anda menyisakan setidaknya 10 sentimeter di bagian bawah stik atau kawat sebagai pegangan. 6 Tunggu selama 24 jam hingga kembang api kering. Simpan stik kembang api di tempat yang aman dan kering, dan jauh dari sumber api. Jika mau, Anda bisa menusukkan setiap stik atau kawat pada kotak sepatu agar stik atau kawat tetap tegak saat dikeringkan. Namun, langkah ini tidak wajib diikuti.[6] Anda juga bisa menempatkan kembang api dengan menidurkannya saat mengeringkannya. Jangan sentuh campuran hingga benar-benar kering. Jika tidak, “adonan” atau campuran kembang api akan terlepas dari stik atau kawat. 7 Nyalakan kembang api dengan membakar ujung stik atau kawat yang terlapisi campuran. Pegang ujung stik atau kawat yang tidak terlapisi campuran. Arahkan ujung kembang api yang terlapisi campuran ke api secara langsung dan tunggu hingga kembang api menyala.[7] Jangan gunakan pemantik atau korek api untuk menyalakan kembang api agar tangan Anda tidak terbakar. Akan lebih baik jika Anda menggunakan lilin untuk menyalakan kembang api. Tetap jauhkan kembang api dari tubuh saat menyala untuk menjaga keselamatan diri. Iklan 1 Buat cetakan dalam bentuk apa pun menggunakan kertas aluminium. Bom asap Anda dapat dibuat dalam bentuk apa pun yang disukai. Untuk bom asap bentuk tablet atau piringan, balut bagian bawah kaleng soda dengan kertas aluminium, kemudian angkat kaleng. Kertas aluminium akan mempertahankan bentuknya.[8] Anda juga bisa menggunakan bola, benda berbentuk segi empat, atau desain sederhana lainnya yang Anda inginkan. Bentuk kertas aluminium agar bukaan cetakan menghadap ke atas, kemudian sisihkan cetakan. 2 Tuangkan 130 gram gula ke dalam wajan. Takar gula menggunakan gelas ukur untuk memastikan Anda menggunakannya dalam, tetapi pastikan Anda tidak langsung menyalakan api.[9] Sebisa mungkin jangan gunakan gelas ukur untuk cairan karena pengukurannya berbeda. 3 Tambahkan 200 gram potasium nitrat. Tambahkan potasium nitrat ke wajan berisi gula. Gunakan sendok kayu untuk mengaduk kedua bahan bubuk hingga tercampur merata.[10] Pastikan bahan-bahan tercampur merata. Jika tidak, bom tidak dapat menghasilkan asap yang baik setelah Anda selesai membuatnya. Ratakan campuran pada wajan setelah tercampur merata. Anda bisa membeli potasium nitrat dari toko bahan kimia di internet atau beberapa toko swalayan besar. 4 Nyalakan api ke tingkat kecil sambil mengaduk campuran dengan sendok. Tempatkan wajan di atas kompor yang sudah menyala ke tingkat api kecil dan tetap aduk bahan-bahan secara perlahan. Pada akhirnya, gula akan mulai meleleh. [11] Tetap aduk campuran sementara gula meleleh dan bercampur dengan potasium nitrat. 5 Angkat wajan dari kompor setelah campuran mencair. Saat gula meleleh dan bercampur dengan potasium nitrat, keduanya akan membentuk endapan encer. Setelah campuran mencair dan bisa mengalir dengan mudah di permukaan wajan, angkat wajan dari kompor dan matikan api.[12] Tetap aduk campuran sambil mengangkat wajan dari kompor. Bergeraklah dengan cepat. Campuran akan mengeras segera setelah wajan diangkat dari kompor. 6 Tuangkan campuran ke dalam cetakan aluminium. Berhati-hatilah agar Anda tidak sampai menumpahkan campuran. Setelah campuran ditambahkan ke dasar cetakan Anda bisa menuangkan campuran sesuai kedalaman atau ketebalan bom yang diinginkan, sisihkan sisa campuran.[13] Jika terdapat sisa campuran, Anda bisa membuat bom asap baru. Jangan sentuh cetakan aluminium yang sudah ditambahi campuran. Kertas akan menjadi sangat panas saat disentuh. 7 Dinginkan bom, kemudian keluarkan dari cetakan. Biarkan campuran tertampung di dalam cetakan semalaman, kemudian kupas kertas aluminium untuk mengeluarkan bom asap. Bom tersebut secara keseluruhan mudah terbakar sehingga Anda tidak membutuhkan sumbu.[14] Jangan menyalakan bom asap di dalam ruangan atau menghirup asap yang dihasilkan bom. Berhati-hatilah saat menyalakan bom asap karena bom bisa saja menghasilkan lebih banyak asap daripada yang Anda duga. 8 Nyalakan bom asap dengan membakarnya. Bom asap ini tidak memiliki sumbu. Untuk menyalakannya, cukup bakar salah satu sisi bom menggunakan pemantik atau korek api, kemudian letakkan bom di atas tanah atau permukaan datar. [15] Bom asap tidak akan terbakar dengan api yang terlihat jelas, tetapi tetap jauhkan bom dari benda-benda yang mudah terbakar untuk menjaga keamanan. Jangan pegang bom saat bom menyala. Iklan 1 Tuangkan 1,5 gram tepung gula ke dalam mangkuk. Takar gula dan tuangkan ke dalam mangkuk berukuran sedang agar bahan-bahan mudah diaduk. Pastikan Anda menggunakan tepung gula yang biasanya digunakan untuk membuat kuat.[16] Anda bisa menghaluskan gula pasir menggunakan penggiling kopi jika tidak memiliki tepung gula. 2Tambahkan 0,375 gram soda kue dan aduk dengan gula. Gunakan sendok untuk memastikan tepung gula dan soda kue tercampur merata sebelum beralih ke langkah berikutnya.[17] 3 Buat gundukan pasir dan tekan bagian atasnya ke arah dalam. Tidak ada hitungan khusus mengenai banyaknya pasir yang perlu digunakan, tetapi siapkan pasir secukupnya hingga Anda bisa membuat gundukan kecil di atas piring atau loyang. Setelah gundukan dibuat, tekan telunjuk Anda ke puncak gundukan untuk membuat cekungan.[18] Setelah selesai, gundukan akan terlihat seperti donat. Tekan bagian atas gundukan hingga mencapai permukaan loyang atau piring di bagian tengah gundukan. 4 Basahi pasir dengan minuman berkadar alkohol tinggi. Tuangkan minuman berkadar alkohol di atas 40%. Makin tinggi kadar alkohol dalam minuman yang digunakan, makin mudah kembang api dinyalakan. Minuman dengan kadar alkohol sangat tinggi seperti Bacardi 151 dapat menjadi pilihan terbaik.[19] Jika Anda tidak memiliki minuman beralkohol, Anda bisa menggunakan bahan bakar lain seperti cairan pemantik. Tuangkan minuman secukupnya untuk membasahi pasir tanpa merusak bentuknya. 5 Tuangkan campuran gula dan soda kue ke dalam cekungan di pasir. Gunakan sendok untuk mengisi cekungan di bagian tengah gundukan pasir dengan campuran gula dan soda kue. Sekali lagi, langkah ini tidak membutuhkan takaran spesifik. Cukup isi cekungan dengan campuran gua dan pasir hingga penuh.[20] Ular api kini telah selesai dibuat. Untuk menyalakannya, cukup bakar pasir yang sudah menyerap alkohol. Jangan tambahkan alkohol atau bahan bakar setelah ular menyala. Jika tidak, Anda justru bisa membakar botol minuman atau bahan bakar. 6 Bakar pasir yang sudah dibasahi alkohol untuk menyalakan kembang api. Ular api ini tidak memiliki sumbu. Oleh karena itu, Anda perlu mengambil korek api atau pemantik dan membakar pasir yang sudah menyerap alkohol. Pasir akan terbakar terlebih dahulu, kemudian “ular” akan menyebar atau memanjang.[21] Menjauhlah dari kembang api setelah dinyalakan. Pertimbangkan tempat membakar kembang api ini. Saat ular memanjang, ukurannya mungkin menjadi lebih besar daripada piring atau loyang yang Anda gunakan. Oleh karena itu, jauhkan benda-benda yang mudah terbakar hingga kembang api mati. Iklan Peringatan Baca hukum dan peraturan yang berlaku terkait pembuatan dan penggunaan kembang api sendiri sebelum memulai proyek ini. Jangan pernah memegang kembang api yang sudah menyala secara langsung dengan tangan. Selalu kenakan pelindung mata saat menyalakan kembang api. Siapkan alat pemadam api kapan pun Anda menggunakan atau menyalakan kembang api. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
- Monumen Nasional Monas di Jakarta Pusat kembali dibuka secara penuh untuk umum mulai Jumat 01/07/2022. Bagi yang hendak berlibur ke Monas, berikut adalah daftar tempat serta aktivitas yang bisa dinikmati oleh Pelataran Bawah Monas diketahui terdiri dari tiga bagian, yakni Pelataran Bawah atau Pelataran Cawan, Pelataran Puncak, dan Lidah Api. Bagian Pelataran Cawan luasnya mencapai 45Ă—45 meter, dikutip dari laman Museum Jakarta. Adapun jarak antara tinggi Monas hingga area Pelataran Cawan lebih kurang 17 meter. Dari tempat ini wisatawan bisa melihat Taman Monas yang menjadi salah satu area beraktivitas masyarakat di Jakarta. Baca juga Diorama Supersemar di Museum Monas 2. Pelataran Puncak Naik ke bagian lebih atas ada Pelataran Puncak yang areanya semakin kecil, punya luas 11x11 meter. Buat wisatawan yang tertarik menuju ke area Pelataran Puncak, bisa naik lift atau tangga. Lantaran letaknya lebih tinggi dari Pelataran Cawan, wisatawan bisa melihat pemandangan Kota Jakarta. Jika cuaca cerah bisa melihat panorama Gunung Salak serta Kepulauan Seribu. Baca juga Panduan Melihat Jakarta dari Puncak Monas 3. Lidah Api CARINA Miniatur lidah api tugu Monas yang ada di Museum Sejarah Nasional. Foto diambil pada Selasa 25/6/2018. Di bagian atas Monas ada Lidah Api yang tampak mencolok dengan bentuk seperti kobaran api keemasan. Lidah Api tersebut terbuat dari bahan perunggu dengan tinggi 17 meter, berdiameter 6 meter, dengan berat 14,5 ton. Bagian luarnya dilapisi dengan emas seberat 45 kilogram kg dan terdiri dari 77 bagian kemudian disatukan. Baca juga 4 Fasilitas Olahraga Gratis di Monas, Ada Lapangan Bulutangkis 4. Museum Sejarah Perjuangan Nasional ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja Sejumlah warga menikmati suasana di kawasan Monumen Nasional Monas, Jakarta, Sabtu 18/6/2022. Pemprov DKI Jakarta memutuskan kembali membuka kawasan Monas setelah adanya pelonggaran aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM di Jakarta yang saat ini menerapkan aturan PPKM level 1 namun kini Jakarta dan wilayah sekitarnya masuk ke level 2. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU Selain Monas, wisatawan juga bisa berkunjung ke Museum Sejarah Perjuangan Nasional. Museum yang punya tinggi ruangan sampai delapan meter dengan luas 80x80 meter itu berisi 12 diorama dengan menampilkan berbagai peristiwa bersejarah di Indonesia. Belasan diorama tersebut menggambarkan sejarah Indonesia dari zaman kerajaan hingga peristiw G30S/PKI. Baca juga Spot Instagramable di Monas, Ada Taman Tersembunyi 5. Taman Monas Jika sudah puas belajar soal sejarah Indonesia di Museum Sejarah Perjuangan Nasional, wisatawan bisa melanjutkan kunjungan ke Taman Monas. Wisatawan disarankan memakai alas kaki yang nyaman agar lebih leluasa menjelajahi area Taman Monas. 6. Fasilitas olahraga Monas diketahui juga punya fasilitas olahraga, seperti lapangan futsal, lapangan voli, dan juga lapangan basket. Tersedia area tempat refleksi tubuh yang bisa dicoba secara gratis bagi para wisatawan. Baca juga 4 Cara Mudah ke Monas Naik Kendaraan Umum 7. Patung Diponegoro ADITYO PRODJO Replika lukisan Pangeran Diponegoro yang dilukis secara langsung oleh juru gambar, Adrianus Johannes Bik 1790-1972. Lukisan asli itu kini disimpan Rijsprentenkabinet di Rijkmuseum, Belanda. Selain bisa menikmati berbagai fasilitas dan berkunjung ke sejumlah tempat menarik, di kawasan Monas juga ada beberapa patung para pahlawan Indonesia, dilansir dari Jumat 13/8/2021. Misalnya Patung Diponegoro yang terletak sisi utara kawasan Monas. Patung itu dulunya adalah pemberian dari mantan Konsul Jenderal Kehormatan Indonesia di Italia, Dr Mario Pitto. Patung tersebut juga dibuat oleh pemahat Italia bernama Profesor Cobertaldo. Diponegoro adalah seorang pangeran kelahiran Yogyakarta pada 11 November 1785. Dia menjadi tokoh utama dalam Perang Jawa pada periode 1825-1830 melawan Hindia Belanda. Diponegoro dianggap berjasa dan hingga kini masih dijadikan teladan bagi masyarakat Indonesia. Baca juga Monas Buka Lagi, Catat Cara Masuk dan Jam Bukanya 8. Patung Ikada AGUSTIAN Kawasan Monas diramaikan oleh pengunjung yang berwisata pada akhir pekan ini, Jakarta Pusat, Minggu 19/6/2022. Di sebelah selatan kawasan Monas ada Patung Ikada, singkatan dari Ikatan Atletik Djakarta. Jika patung lain di Monas menggambarkan pahlawan Indonesia, patung ini berbentuk sosok lima pemuda yang memasang bendera Merah Putih. Patung Ikada dibuat untuk mengenang salah satu peristiwa bersejarah di Indonesia, yakni Rapat Raksasa Ikada pada 19 September 1945. Rapat tersebut diabadikan menjadi sebuah patung guna menandai pertama kalinya Presiden pertama RI Republik Indonesia Soekarno dan Wakil Presiden pertama RI Mohammad Hatta bertemu dengan rakyat. Baca juga Monas Segera Buka Lagi, Berikut 8 Tempat Wisata di Sekitarnya 9. Patung MH Thamrin Di sebelah barat Monas ada Patung Muhammad Husni MH Thamrin. Sosok itu dianggap sebagai pahlawan kemerdekaan asli Betawi. Patungnya dibuat oleh seniman bernama Arsono serta diresmikan pada 11 Januari 1982. Bukan hanya terkenal sebagai pahlawan nasional, MH Thamrin juga dikenal sebagai pedagang yang dermawan. Dia diketahui pernah memberikan sejumlah uang kepada keluarga Soekarno. Baca juga Aktivitas di Monas yang Buka Setelah Tutup 2 Tahun, Bisa Kulineran 10. Patung RA Kartini Pahlawan emansipasi perempuan Indonesia, yakni Raden Ajeng RA Kartini, juga dijadikan patung dan dipajang di sisi barat Monas. Diketahui ada tiga buah patung yang menggambarkan Kartini tengah menari dengan gerakan berbeda. Jika Patung Diponegoro pemberian dari Italia, Patung RA Kartini di Monas ini adalah pemberian dari Pemerintah Jepang kepada Indonesia. Bukti patung RA Kartini adalah pemberian Jepang terlihat dari adanya ukiran huruf Jepang di bagian bawah patung. Baca juga Monas Buka Kembali, Bisa Naik ke Puncak Tugu 11. Patung Chairil Anwar Selain pahlawan ada juga patung seorang penyair legendaris Indonesia, Chairil Anwar. Patungnya diletakan di kawasan utara Monas. Bentuk patungnya setengah badan tersebut menggambarkan wajah Chairil Anwar dengan pandangan lurus ke depan. Patung berbahan perunggu tersebut juga dibuat oleh Arsono. Peresmian Patung Chairil Anwar dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta R Suprapto pada 21 Maret 1986. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jakarta - Terletak di jantung ibu kota Indonesia, di depan pusat kekuasaan negara, ternyata Tugu Monas masih menyimpan sejumlah misteri, terutama tentang penyumbang emas yang memoles jilatan api tugu. Tak ada dokumentasi siapa saja yang menyumbangkan emas di Monas. "Memang belum ada dokumentasinya," kata dosen sekaligus sejarawan Universitas Indonesia, Abbdurrahman, saat dikonfirmasi detikcom, Jumat 9/5/2014.Nama Teuku Markam yang disebut-sebut menyumbang emas itu memang bertebaran di internet, namun tak ada dokumentasi resmi atau buku-buku yang mencatat yang mengulas dan mengkonfirmasi benar atau tidaknya informasi itu. Abdurrahman sendiri mengakui informasi nama saudagar Aceh yang beredar itu belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. "Bisa jadi personal, bisa jadi dari dana revolusi itu yang menyumbangkan emas di Monas. Di zaman Bung Karno memang ada dana revolusi," tutur mantan Ketua Program Studi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UI ini. Di era Bung Karno, imbuhnya, memang ada politik mercusuar yang membangun megaproyek atau landmark seperti Monas, kompleks Senayan, dan jembatan Semanggi. Untuk emas Monas, tak ada catatan yang bisa dikonfirmasi para sejarawan siapa yang menyumbangnya. Memang bertebaran nama saudagar Aceh yang menyumbang emas di Monas, namun tak satu pun ada bukti otentik yang bisa dibenarkan oleh sejarawan."Dari informasi-informasi selama ini kita tidak mendapatkan informasi seperti itu saudagar Aceh yang menyumbang emas. Memang tidak terbuka secara data. Kalau Aceh yang nyata-nyata menyumbang itu dua pesawat itu ya Seulawah pesawat RI pertama cikal bakal maskapai Garuda Indonesia, red. Kalau saja ada dokumen resmi," tuturnya. Mengapa data penyumbang itu tidak tercatat dalam dokumen resmi? Abdurrahman menduga salah satu penyebabnya saat pergantian rezim dari Soekarno ke Soeharto, ada de-Soekarno-isasi. "Pasca Soeharto naik ada de-Soekarno-isasi, begitu juga pasca Soeharto turun, ada de-Soeharto-isasi. Ya itulah poltik," mengakui para sejarawan memang masih meneliti dan mencari tahu mengenai emas Monas ini. Termasuk meneliti dokumen-dokumen di Arsip Nasional."Memang belum ada, kita kalau mengambil acuan dari situ Arsip Nasional. Kadang Kemenhan tidak memberikan ke Arsip Nasional, bisa masih dimuseumkan atau belum dikeluarkan, mungkin terkait kebijakan tertentu. Seharusnya kalau sudah 25 tahun lebih sudah boleh dibaca itu," tutur Abdurrahman. Sebelumnya, sejarawan LIPI Asvi Warman Adam juga mengatakan tidak mengetahui persis siapa pemberi sumbangan emas di puncak Monas ini. Asvi yang ditanya soal emas ini hanya bertutur, memang ada bantuan emas dari beberapa daerah di Indonesia saat pembangunan Monas. Namun siapa orangnya yang membantu, sejarawan LIPI ini tak tahu persis."Kalau soal bantuan emas itu kan memang ada. Tapi kan dibelikan untuk pesawat terbang," kata Asvi Marwan saat ditemui di Universitas Paramadina, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu 7/5/2014.Asvi tak merinci berapa jumlah pesawat yang dibeli Indonesia dari sumbangan emas itu. Namun, selain untuk emas di Monas, sumbangan emas juga digunakan untuk membeli pesawat."Ya emas yang untuk di Monas itu, itu memang untuk pesawat terbangnya ada itu. Sumbangannya ada juga dari Sumatera Barat, ada sumbangan itu. Setahu saya emas yang disumbangkan itu untuk pesawat terbang," paparnya asal muasal emas tersebut, Kepala Unit Pengelola Tugu Monas Rini Hariyani mengaku tak tahu sejarah pastinya. Konon, sebagian besar dari emas itu disumbangkan oleh salah satu putra daerah asal Aceh. Namun sang pengusaha mengalami perlakuan kurang baik ketika era Orde Baru."Pemberian saudagar dari Aceh. Tapi saya nggak tahu, enggak ada cerita sejarahnya dan nggak diberitakan kan dari mana asalnya dulu,” dokumen yang bisa dilansir dari situs Perpustakaan PU, 'Tugu Monas Laporan Pembangunan' yang diterbitkan 17 Agustus 1968, dituliskan lidah api di atas tugu Monas berbentuk kerucut setinggi 14 meter, dibuat dari perunggu seberat 14,5 ton yang terdiri dari 77 bagian yang disatukan, kemudian dilapis emas murni seberat lebih kurang 35 kg. Tidak disebutkan dari mana emas itu demi merayakan ulang tahun emas Repulik Indonesia pada 1995, pemerintah saat itu menambah jumlah emas agar genap 50 kilogram. nwk/nrl
Unduh PDF Unduh PDF Menggambar api terkadang sulit karena api tidak punya bentuk atau warna solid. Namun, ada beberapa trik yang bisa dipakai untuk mempermudahnya. Coba gambarkan satu api berkobar terlebih dahulu sehingga Anda terbiasa menggunakan bentuk dan warna api yang tepat. Kemudian, berlatihlah menggambar api yang lebih besar kalau sudah lebih mahir. 1Gambarkan bentuk tetes air dengan ujung bergelombang. Pertama-tama, gambarkan dasar melengkung bentuk tetes air. Lalu, gambarkan ujung yang muncul dari dasar. Lengkungkan garis yang mengarah naik sebanyak 1-2 kali secara bertahap, seperti gelombang sehingga gambar Anda tampak seperti kobaran api. Gelombang akan mulai di sekitar separuh atas bentuk tetes air. 2 Gambarkan bentuk tetes air kedua di dalam tetes pertama. Buatlah ukurannya sekitar setengah tetes air pertama, dan posisikan sehingga bagian dasarnya hampir menyentuh dasar tetes air pertama. Buat tetes air kedua melengkung layaknya tetes air pertama. Tetes air kedua akan memberikan dimensi pada api. Kemudian, Anda bisa mewarnainya ke bayang yang berbeda dengan tetes air pertama sehingga keduanya tampak membara dalam intensitas berbeda, layaknya api asli. 3Tambahkan bentuk tetes air ketiga di dalam tetes air kedua. Buatlah sekitar separuh ukuran tetes air kedua, dan berikan bentuk gelombang yang sama. Gambarkan dekat bagian bawah tetes air kedua sehingga kedua dasarnya hampir menyentuh. 4Warnai bentuk tetes air menggunakan warna merah, oranye, dan kuning. Warnai tetes air terkecil dengan kuning. Lalu, bubuhkan warna oranye pada tetes air kedua tengah. Terakhir, berikan warna merah pada tetes air terbesar. Anda bisa menggunakan pensil warna, spidol, atau pun krayon. Tahukah Anda? Warna api makin cerah ketika suhunya kian panas. Api kuning lebih panas dibandingkan api oranye, dan api oranye lebih panas dibandingkan api merah.[1] 5 Hapuskan semua gambar yang dibuat dengan pensil. Menghapus garis bentuk api akan membuatnya tampak lebih realistis. Jangan menekan penghapus terlalu keras supaya tidak mencoreng gambar. Setelah semua garis pensil dihapus, gambar Anda selesai! Tambahkan lilin dan sumbu pada api kalau mau! Cukup gambarkan silinder vertikal tipis di bawah dasar api untuk lilin, dan sambungkan bagian atas silinder ke api dengan garis vertikal untuk sumbu. Iklan 1 Gambarkan garis gelombang vertikal. Mulailah dari titik tempat dasar api akan berada. Kemudian, gambarkan garis gelombang vertikal yang mengarah ke atas. Berhentilah ketika garis sudah mencapai â…“ tinggi api yang diinginkan. Berikan 2-3 gelombang pada garis.[2] Inilah awal salah satu ekor kobaran api Anda. 2 Buat ujung api dengan menggambar garis gelombang lain dari ujung gelombang pertama. Mulailah dari ujung atas garis gelombang yang baru dibuat, dan ikuti lekukan garis tersebut. Ketika garis makin menjauh dari titik awal, perlebar jarak antara keduanya sehingga Anda menciptakan garis bergelombang tebal. Berikan jarak pada titik tertebal sekitar ÂĽ panjang garis gelombang pertama. Berhentilah ketika Anda berada sekitar separuh dasar api. Buat garis gelombang kedua sekitar separuh panjang gelombang pertama.[3] Api Anda akan memiliki beberapa ekor ini, dan inilah yang akan membuat api tampak seperti berkobar dan membara. 3 Ulangi proses dan buat api makin tinggi secara bertahap. Pertama-tama, gambarkan garis gelombang vertikal menuju ke atas yang terhubung dengan titik pemberhentian terakhir Anda. Kemudian, gambarkan garis gelombang lain yang menurun dari ujung garis gelombang sebelumnya. Setelah itu, tarik kembali garis gelombang naik dari ujung garis terakhir untuk membuat ekor api baru. Teruskan sampai Anda mencapai titik tengah api yang diinginkan.[4] Oleh karena garis gelombang menurun dibuat separuh panjang garis gelombang menaik, api seharusnya makin tinggi setiap kali Anda menambahkan ekor baru. Seperti inilah tampilan api asli; biasanya, kobar api tertinggi berada di tengah dan yang terpendek berada di ujung. 4 Balik proses sebelumnya untuk menggambar sisi lain api. Setelah Anda mencapai titik tengah dan tertinggi api yang diinginkan, teruskan menggambar ekor bergelombang, tetapi buat garis gelombang menurun lebih panjang daripada yang naik. Gambarkan garis bergelombang menurun dari titik perhentian Anda sebelumnya. Buat panjangnya sama dengan garis gelombang yang sebelumnya dibuat. Kemudian, gambarkan garis gelombang naik yang panjangnya hanya setengah. Dengan demikian, ekor api akan tampak kian turun dan menurun. Teruskan menggambar ekor baru sampai mencapai dasar api.[5] Usahakan tinggi dan bentuk ekor api seragam sehingga tidak sepenuhnya mirip ekor-ekor di sisi seberang. Api akan tampak lebih realistis karena tidak simetris. 5Gambarkan garis bentuk kecil api di dalam api besar. Ikuti sepanjang lengkungan garis bentuk yang sebelumnya Anda gambar, dan sisihkan sedikit jarak antara kedua garis bentuk. Garis bentuk api kedua ini akan menambah dimensi gambar api Anda. Nantinya Anda juga bisa membubuhkan warna yang berbeda sehingga tampak berkobar dalam suhu yang berbeda.[6] 6Tambahkan garis bentuk yang lebih kecil lagi di dalam garis bentuk api kedua. Lakukan seperti sebelumnya dengan mengikuti lengkungan garis bentuk kedua. Sisihkan jarak antara api kedua dan ketiga Anda. Tambahan garis bentuk ini akan memberikan dimensi pada api dan memungkinkan Anda menambahkan warna ketiga.[7] 7Warnai api menggunakan warna merah, oranye, dan kuning. Pertama-tama, warnai garis bentuk api terkecil dengan kuning. Kemudian, warnai api kedua dengan oranye. Terakhir, warnai api terbesar dengan merah. Anda bisa mewarnai api menggunakan pensil warna, spidol, atau krayon. Tip Kalau Anda tidak memiliki warna-warna di atas, bayangi saja api dengan pensil. Isi api terbesar dengan bayang tergelap, api di tengah dengan bayang sedang, dan api terkecil dengan bayang tercerah. 8Hapuskan semua garis pensil di gambar. Setelah semua garis gelap pensil dihapuskan, gambar Anda akan tampak lebih realistis. Hapuskan dengan lembut sehingga tidak mencoreng warna yang dibubuhkan. Setelah semua garis pensil sudah hilang, gambar Anda selesai! Iklan Api juga bisa berwarna biru dan putih sehingga cobalah bereksperimen dengan warna-warna yang tersedia! Iklan Hal yang Anda Butuhkan Pensil Kertas Pensil warna, krayon, atau spidol Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
- Monumen Nasional Monas di Gambir, Jakarta Pusat, Jakarta menjadi ikon ibu kota Jakarta. Monas pun menjadi salah satu tempat wisata wajib yang banyak dikunjungi wisatawan sebelum pandemi Covid-19 melanda. Berbagai bagian bangunan Monas kerap menjadi pusat perhatian, termasuk puncaknya yang berlapis emas. Di Bagian puncak Monas terdapat lidah api yang berbentuuk sepert obor, dengan diameter 6 meter dan tinggi 17 meter. Lidah api terbuat dari perunggu sekira 14,5 ton dan dilapisi emas murni seberat 50 kg. Baca juga 8 Tempat Wisata Instagramable di Surabaya, Kunjungi Masjid Muhammad Cheng Ho Bergaya Tiongkok-Arab Ruangan di dalam emas Monas Jepretan layar kanal Youtube Aboico Lidah api ini melambangkan semangat perjuangan rakyat Indonesia yang berkobar saat melawan penjajah. Lidah api yang berlapis emas itu kerap dikira padat hingga ke dalam. Tapi tahukah kamu, di dalam lidah api Monas ternyata ada ruang tersembunyi yang jarang diketahui. Penasaran dengan ruang tersembunyi tersebut, seorang YouTuber dengan channel Youtube Aboico mendapat kesempatan langka mengunjungi bagian dalam emas Monas beberapa waktu lalu. "Aku hanya beruntung bisa diundang masuk ke sini," ujar Aboico, dikutip dari YouTube, Kamis 24/6/2021. Ruangan di dalam emas Monas. YouTube/Aboico Ia terlihat masuk ke ruangan kecil di puncak monas itu dengan tangga, melewati lubang kecil berbentuk kotak. Aboico tak sendiri, dia bersama Pery, seorang mekanik UPK Monas. Baca juga 6 Wisata Gunung di Bogor Buat Liburan Akhir Pekan, Udaranya Sejuk Bikin Betah Dari video yang di unggahnya, diketahui bahwa bagian emas monas ternyata tidak padat sampai ke dalam, melainkan terdapat ruangan kecil yang dindingnya dilapisi alumunium voil yang mengelilingi ruangan. Ada panel untuk listrik dan juga terdapat mesin elevator atau lift yang berfungsi untuk mengantarkan pengunjung wisata ke cawan dan puncak Monas, di area bawah emas.
bentuk kobaran api dari emas murni pada puncak monas menyimbolkan