Dilansirdari situs resmi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Komoditas Sulawesi berupa kopra, minyak kelapa, beras, kayu hitam, semen, dan aspal. Komoditas Bali dan Nusa Tenggara berupa sapi, babi, kerbau, kuda, dan kayu cendana. TTS - Teka - Teki Santuy Ep 89 Penemuan Arkeologi Fenomenal dari Zaman China Kuno; Video Pilihan.
EMCOLux Cat Minyak Kayu Besi / Synthetic Paint Warna Standar 1 KG - 33 Coklat Kakao di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. 33 Coklat Kakao di Karya Agung Sulawesi. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo Tokopedia Care
TRIBUNWOWCOM - Nasib naas menimpa Tepu (40) menderita penyakit yang menyebabkan tubuhnya kaku seperti kayu. Penyakit itu sudah dialami Tepu selama 25 tahun belakangan. Warga Lingkungan Kampung Nipa, Kelurahan Bentengnge, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan itu hanya bisa berbaring seharian di kasurnya.
Secaragaris besar, teori etika bisnis dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: Utilitarianisme. Berasal dari Bahasa Latin, yakni 'utilis', artinya bermanfaat. Teori ini menjelaskan jika sebuah perbuatan bisa dikatakan baik jika membawa manfaat untuk seluruh masyarakat. Utilitarianisme juga sering disebut teori teleologis.
0890 (Call/WA) Supplier Jual Beli Kayu Hitam Besi Sulawesi mahoni ulin kehitam hitaman untuk bahan bangunan bandung bali indonesia
kata sindiran buat bos yang tidak adil. Tak dimungkiri jika Indonesia cukup kaya dengan pohon-pohon endemik bernilai ekonomis tinggi. Selain terbatas wilayah sebarannya, populasi pohon-pohon endemik nyatanya semakin menyusut. Salah satunya adalah kayu hitam sulawesi yang merupakan tanaman asli Provinsi Sulawesi Tengah. Kayu hitam sulawesi adalah sejenis pohon penghasil kayu mahal dari suku eboni-ebonian Ebenaceae. Nama ilmiah Diospyros celebica, yakni diturunkan dari kata “celebes” Sulawesi. Di wilayah lain nama pohon ini cukup beragam, yakni kayu itam, toetandu, sora, kayu lotong, dan kayu maitong. Kayu hitam berat dengan berat jenis melebihi air, sehingga tidak dapat mengapung. Ciri khusus Kayu hitam sulawesi Nelindah/Flickr Kayu hitam sulawesi memiliki batang lurus dan tegak dengan tinggi sampai dengan 40 meter dengan diameter batang bagian bawah yang dapat mencapai 1 meter. Sementara kulit batangnya beralur, mengelupas kecil-kecil dan berwarna cokelat hitam. Pepagannya berwarna cokelat muda dan di bagian dalamnya berwarna putih kekuning-kuningan. Daun pohon ini berjenis tunggal dengan susunan berseling, berbentuk jorong memanjang, dengan ujung meruncing, serta permukaan atasnya mengkilap, seperti kulit dan berwarna hijau tua, permukaan bawahnya berbulu dan berwarna hijau abu-abu. Bunganya yang berwarna putih terlihat mengelompok pada ketiak daun. Bentuk buahnya bulat telur, berbulu, dan berwarna merah kuning hingga cokelat tua. Daging buahnya yang berwarna keputihan acapkali menjadi santapan monyet, bajing atau kelelawar, yang secara tak langsung menjadi agen pemencar biji yang berwarna cokelat kehitaman. Daya guna dan nilai ekonomis Furnitur kayu hitam Ian Burt/Flickr Kayu hitam sulawesi diperkirakan telah diperdagangkan mulai abad ke-18, dan dikenal sebagai kayu mewah di Indonesia serta telah diekspor ke luar negeri dengan pasar utama Jepang. Pasar sekunder lainnya adalah Eropa dan Amerika Serikat. Tak heran menjadi salah satu daya tarik, karena kayu dengan corak garis kemerahan ini ketika dijadikan aset furnitur, maka warna kayu cenderung cokelat gelap, kehitaman, atau hitam berbelang-belang kemerahan. Dalam perdagangan internasional, kayu hitam sulawesi dikenal dengan sebutan Macassar ebony, Coromandel ebony, streaked ebony, atau populer juga dengan sebutan black ebony, yang digunakan untuk mebel mahal, ukir-ukiran, patung, alat musik, tongkat, dan kotak perhiasan. Sebaran dan konservasi Sebaran kayu hitam sulawesi Kayu hitam sulawesi tumbuh di hutan primer pada tanah liat, tanah berpasir, atau tanah berbatu-batu, yang mempunyai drainase baik, dengan ketinggian mencapai 600 mdpl. Secara alami, kayu hitam sulawesi ditemukan baik di hutan hujan tropika maupun di hutan peluruh. Saat ini, karena perkembangan populasi yang lambat dan tingginya tingkat eksploitasi di alam, kayu hitam sulawesi telah masuk dalam ancaman kepunahan populasi. Ekspor kayu ini sempat memuncak pada tahun 1973 dengan jumlah sekitar meter kubik, namun pada tahun-tahun berikutnya angkanya terus menurun karena kekurangan stok di alam. Keberadaan kayu hitam sulawesi di alam liar masuk dalam daftar risiko kepunahan menurut data IUCN RedList 2020. Bahkan statusnya sudah masuk kategori vulnerable VU atau rentan akibat dari eksploitasi liar. Untuk melindunginya, kini IUCN dan CITES memasukkannya ke dalam Apendiks 2 daftar spesies yang tidak terancam kepunahan, tetapi mungkin terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan.
Keanekaragaman Hayati > Pohon Nama Umum Kayu Hitam Nama Ilmiah Diospyros celebica Nama Internasional Black ebony, Makassar Ebony Nama Lokal kayu itam, toetandu, sora, kayu lotong, dan kayu maitong. Asal Sulawesi, Indonesia Ciri-ciri kayunya bertekstur dan berwarna belang hitam-coklat Manfaat Furniture Tentang Kayu hitam Sulawesi merupakan tanaman yang berasal dari Indonesia asli, tepatnya dari Pulau Sulawesi. Pohonnya dikenal sebagai penghasil kayu dengan nilai jual yang tinggi. Tanaman ini memiliki nama ilmiah Diospyros celebica. Kata ?celebica? berasal dari kata ?Celebes? yang berararti dataran Sulawesi. Kayu hitam merupakan tanaman endemik Sulawesi. Pohon ini menghasilkan kayu yang berkualitas sangat baik. Warna kayu coklat gelap, kehitaman, atau hitam berbelang-belang kemerahan. Dalam perdagangan internasional kayu hitam sulawesi ini dikenal sebagai Macassar ebony, Coromandel ebony, streaked ebony atau juga black ebony. Kayu hitam sulawesi terutama digunakan untuk mebel yang bernilai jual mahal, ukiran dan patung, alat musik misalnya gitar dan piano, tongkat, dan kotak perhiasan. Legenda kayu hitam ebony saat ini menjadi kisah tradisional di India. Menurut legenda, kayu hitam ebony berasal dari kisah Ramayana. Sebelum pertempuran Lanka berlangsung untuk menyelamatkan Sita, Hanuman Dewa monyet dikirim oleh Ramachandra untuk melakukan survei di kota Lanka yang tangguh. Hanuman, anak Vayu atau angin, mengikat sepotong kain yang dibasahi minyak ke ekornya kemudian menyalakannya. Hanuman melompat dari atap ke atap rumah, sehingga membuat kota itu terbakar. Setelah itu melompat kembali ke tempat yang aman, dia mengusap tangannya yang menghitam ke pohon Ebony. Sejak saat itu kayu ebony menjadi berwarna hitam. Sumber Ayo Berkolaborasi Untuk jadikan kota-kota Indonesia lebih lestari, Ayo kita lakukan bersama
NilaiJawabanSoal/Petunjuk EBONI Kayu Hitam ULIN Pohon khas dari daerah Kalimantan yang bisa disebut kayu besi ANOA Hewan khas Sulawesi YAKI Kera Berwarna Hitam PINISI Perahu Layar Khas Sulawesi Selatan BABI RUSA Binatang khas Sulawesi; Babyrousa babyrussa TOLINDO Alat musik khas sulawesi selatan ALOSU Alat musik khas sulawesi selatan KOLINTANG Alat musik pukul khas Sulawesi ARANG Kayu sisa pembakaran POCOPOCO Tarian khas masyarakat Manado Sulawesi Utara BADIK Pisau atau belati khas Sulawesi Selatan PURWOREJO Daerah dengan minuman khas dawet hitam NOKEN Tas dari serat kayu khas Papua KOA Kue kering khas Sangir, Sulawesi Utara TARSIUS Hewan khas Sulawesi yang dijuluki monyet purba BLUES Jenis lagu ratapan khas orang kulit hitam Amerika GOTI Perkakas khas Maluku untuk memeras sagu dibuat dari kayu ABAYA Busana khas Arab, umumnya hitam dan berpotongan longgar dan panjang JEPA Roti pipih yang terbuat dari singkong yang merupakan makanan khas Sulawesi GAMBANG Bunyi-bunyian gamelan, dibuat dari bilahbilah kayu; - keromong gamelan khas Jakarta RAWON Masakan berkuah hitam KULINTANG Alat musik tradisional dari Sulawesi Utara, dibuat dari bilah-bilah kayu serupa gambang SPEKUK Penganan berlapis, dibuat dari terigu, telur, mentega, gula, dan sebagainya yang diberi bumbu khas, seperti kayu manis dan pala BELAK 1 belang putih pd kulit karena suatu penyakit; 2 telau benang berwarna hitam pd kayu karena bentuk urat kayu
NilaiJawabanSoal/Petunjuk EBONI Kayu Hitam ARANG Kayu sisa pembakaran BATU ...g yang diambil dari dalam tanah yang berasal dari kayu-kayuan yang telah menjadi batu; batubara; - asahan batu untuk mengasah; - bata bahan bangunan... ANAK ...ncing anak haram; - keti bola kecil terbuat dari kayu yang dipakai dalam permainan; - kolong anak serdadu yang lahir di tangsi pd zaman Hindia Bela... ULIN Kayu hitam KIPAS Tarian yang berasal dari Sulawesi Selatan BUGIS Nama suku yang berasal dari Sulawesi Selatan NEGRO Orang berkulit hitam yang berasal dari Afrika YAKI Kera Berwarna Hitam SINRILI Tradisi lisan yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan OBSIDIAN Batu kaca berwarna hitam berasal dari lahar cair MARENCONG ...-rencong lagu daerah yang berasal dari Sulawesi Selatan SIMPANSE Monyet besar yang berbulu hitam berasal dari Afrika BAJO Suku bangsa yang berasal atau mendiami perairan Sulawesi PEIA ... Tawa-Tawa lagu daerah yang berasal dari Sulawesi Tenggara ANGING ... Mamiri lagu daerah yang berasal dari suku Bugis di Sulawesi Selatan KETAWA Varietas ayam yang berasal dari Sidenreng Rappang Makassar, Sulawesi Selatan CIANG Ammac ... lagu daerah yang berasal dari provinsi Sulawesi Selatan WOLIO Tana ... lagu daerah yang berasal dari provinsi Sulawesi Tenggara HASANUDDIN Pahlawan Nasional yang berasal dari Sulawesi Selatan yang merupakan Sultan Gowa KELASAK Perisai panjang terbuat dari kayu atau kulit yang berasal dari Brunei Darussalam KULINTANG Alat musik tradisional dari Sulawesi Utara, dibuat dari bilah-bilah kayu serupa gambang MARIA ... Walanda Maramis pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Minahasa Utara, Sulawesi Utara AMBERGRIS Zat lilin abu-abu atau hitam yang berasal dari usus ikan paus tertentu, biasa digunakan untuk parfum AROMA 1 bau-bauan yang harum yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau akar-akaran, misal kayu cendana; 2 bahan pewangi makanan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Eboni, atau lebih populer dikenal dengan nama “ kayu hitam Sulawesi”, adalah salah satu dari sekian banyak jenis pohon endemik wallacea yang telah lama menjadi simbol kekayaan hayati di Pulau Sulawesi. Dengan dianugerahi oleh berbagai karakteristik istimewa, seperti teras kayu yang hitam elegan, pola serat kayu yang sangat unik, serta kualitas batang yang halus dan mengkilap. Maka wajarlah bila eboni disebut-sebut sebagai jawaranya kayu eksotis se Indonesia. Karena jenis kayunya yang tergolong mewah fancy wood dan sangat artististik inilah, maka tidak mengherankan apabila pohon ini senantiasa diburu oleh para pembalak kayu. Tentunya untuk kepentingan industri kerajinan Furniture maupun pasar luar negeri. Akibatnya, keberadaan kayu ini pun menjadi kian langka di hutan alam. Dan jumlahnya terus menurun hingga kini. Dalam sejarah timber trading di Indonesia, kayu eboni pernah dinobatkan sebagai “ raja kayu komersil “ pada rentang abad ke- 18 sampai dengan medio tahun 1990-an. Ketika itu, kayu eboni marak diperdagangkan sebagai kayu mewah ke pasar-pasar internasional di sejumlah negara di dunia. Terutama di pasar kerajinan Eropa dan industri kayu Jepang dengan kisaran harga yang sangat menggiurkan. Menurut perhitungan Kuhon 1987, sebagaimana dinukil Kinho 2013, nilai ekspor kayu eboni pada saat itu bisa mencapai US $ 5000/m3. Kalau dirupiahkan hari ini, mungkin nilainya bisa mencapai 60-70 jutaan per meter kubik. Sebuah angka yang " sangat fenomenal" yang pernah disumbang dari sektor bisnis kehutanan di masa melihat harga jualnya yang teramat fantastis ini mungkin bikin sebagian orang bertanya-tanya, mengapa kayu eboni dihargai sedemikian mahalnya di pasar kayu dunia?nah, jawaban yang menarik datang dari Rombe dan Raharjo 1982. Mereka mengatakan bahwa sebagian masyarakat di Eropa seperti Belanda, Inggris, Prancis, Jerman, dan sebagian Asia yaitu Jepang dan Tiongkok ternyata “ sangat tergila-gila “ dengan karakteristik fisik kayu eboni. Variasi garis, guratan serat, serta warna kayu gubal yang dimilikinya terlihat sangatlah memikat dan elegan. Bahkan kalau di jepang, memiliki barang koleksi yang terbuat dari eboni akan meningkatkan status sosial seseorang di tengah masyarakat. Terlebih bila ia seorang pejabat atau mereka yang berasal dari kalangan atas. Bila menyimpan benda koleksi eboni, maka itu adalah suatu kebanggaan. Bagi mereka, karakteristik fisik eboni dinilai sangatlah indah, istimewa, serta penuh estetika. Keindahan alami semacam itu tidak dapat djumpai pada jenis kayu lainnya. Bahkan, asal tempat kayu ini pun hanya ada di Sulawesi, Indonesia. tidak ada di tempat lain di belahan dunia manapun. Kelas awet dan kelas kuatnya pun berada di peringkat satu dalam semua aspek. Dengan melihat berbagai fitur istimewa yang melekat pada eboni inilah yang barangkali membuat harga kayunya di pasaran menjadi sedemikian mahal. Namun di balik segala karakteristik, nilai estetika, maupun harga selangit yang disematkan padanya, muncul pertanyaan mendasar apa sesungguhnya kayu eboni itu?Eboni, Simbol Eksotisme Indonesia TimurSecara biologis, eboni pada dasarnya berasal dari marga Diospyros yang jumlahnya di dunia mencapai 500-600 spesies. Di Indonesia sendiri, tercatat sedikitnya ada 100 jenis kayu dari marga Diospyros di Indonesia. Namun menurut Alrasyid 2002, yang dapat diidentifikasi sebagai penghasil kayu eboni hanya ada tujuh jenis pohon, yaitu Diospyros celebica Bakh., Bakh., Bakh., Blanco., Koenig., Bakh., dan Peneliti BP2LHK Manado, Julianus Kinho sambil menukil hasil riset Alrasyid, mengungkapkan bahwa dari 7 jenis kayu eboni tersebut, terdapat dua jenis diantaranya yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dalam perdagangan, yaitu Diospyros celebica dan Diospyros rumphii. Keduanya berturut-turut pertama kali dikenal sebagai “gestreept ebben” dan “Makasar ebben”. Kayu-kayu ini awalnya dieksploitasi dari beberapa kawasan hutan dari bagian utara pulau Sulawesi yaitu di Bolaang Mongondow, Gorontalo dan beberapa lokasi sentra penghasil kayu eboni dari Sulawesi Tengah seperti Palu, Poso, Dongala, Parigi, Moutong dan Toli-Toli Kinho, 2013.Keberadaan kayu eboni kini tengah menjadi perhatian di kalangan konservasionis dunia. Jumlahnya di hutan alam yang terus menurun memicu perdebatan agar spesies langka ini sudah sangat perlu dilindungi agar tetap eksis sebagai kekayaan hayati dunia. Untuk itulah maka pada tahun 2013, Eboni telah dimasukkan oleh resolusi sidang IUCN organisasi konservasi dunia ke dalam Apendix II CITES konvensi perdagangan internasional tumbuhan dan satwa liar spesies terancam, yang artinya spesies ini hanya dapat diperdagangkan dalam batas tertentu, sehingga dalam proses pemanenannya harus mengikuti aturan spesifik terkait kuota yang diizinkan untuk Indonesia telah ikut meratifikasi CITES tersebut dan melalui kementerian kehutanan telah ikut mengeluarkan regulasi pelestarian eboni melalui Permenhut No. 57/Menhut-II/2008. Dengan berbagai dukungan peraturan inilah maka upaya perlindungan dan konservasi Eboni, baik oleh masyarat sipil maupun organisasi pemerintah, akan semakin kuat dalam konteks kolaborasi konservasi demi menjamin keberlangsungan kayu eboni agar tetap eksis dan lestari di bumi Sulawesi. Konservasi Ex-Situ, Langkah Kecil Melestarikan EboniMengingat semakin langkanya jumlah pohon eboni yang tersedia di hutan-hutan alam Sulawesi, maka perlu dilakukan langkah-langkah konkret sebagai upaya terakhir menyelamatkan spesies flora paling eksotis se-Indonesia ini. Untuk itulah BP2LHK Manado sebagai UPT BLI Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menyikapinya dengan berbagai rencana strategis terkait konservasi Eboni. Salah satunya adalah dengan membangun sebuah lokasi konservasi secara ex-situ yang diberi nama “ Arboretum Kawanua “. Arboretum Kawanua sendiri dibangun di atas lahan seluas Ha dan merupakan kebun koleksi pohon yang berisi kurang lebih 50 spesies pohon dari berbagai jenis. Di arboterum inilah eboni dipelihara secara ex-situ sebagai upaya pelestariannya yang sudah sejak lama digagas oleh beberapa peneliti di BP2LHK Manado. Adapun beberapa jenis eboni yang ada di Arboretum Kawanua antara lain Diospyros celebica Bakh., Bakh., Bakh., Blanco., Koenig, dan satu jenis pohon eboni endemik Sulawesi utara, yaitu Diospyros minahasae. Bila dibandingkan secara apple to apple dengan koleksi eboni di kebun raya Bogor yang merupakan kebun botani yang cukup besar di Indonesia, Arboretum Kawanua sedikit lebih banyak dalam hal koleksi eboni hidup. Julianus Kinho, Peneliti Eboni BP2LHK Manado, mengungkapkan bahwa di Kebun Raya Bogor, terdapat 32 spesies Diospyros, dan hanya 4 jenis saja yang dikenal sebagai Eboni, yaitu D. celebica, D. Lolin, D. macrophylla, dan D. pilosanthera. Sementara di Arboretum Kawanua yang dikelola BP2LHK Manado, terdapat 13 species Diospyros, dan ada 5 jenis diantaranya yang diidentifikasi sebagai Eboni, yaitu, D. celebica, D. rumphii, D. Lolin, D. pilosanthera, dan D. Ebenum. Dengan perbandingan inilah, maka bisa dikatakan bahwa Arboretum Kawanua Manado berada satu tingkat lebih tinggi mengalahkan Kebun Raya Bogor terkait koleksi hidup eboni!Di bawah ini akan diuraikan sedikitnya 5 jenis Eboni yang ada di Arboterum Kawanua Manado berikut masing-masing bentuk dan perawakannya berdasarkan buku hasil penelitian oleh Peneliti BP2LHK Manado, Julianus Kinho, yang berjudul “ Mengembalikan Kejayaan Eboni di Sulawesi Utara. 1. Diospyros philosanthera BlancoDeskripsi Mofologi dari jenis ini antara lain; Pohon dengan tinggi 20-30 meter, diameter 73,2-120 cm, Batang mulus, kulit hitam,berlekah, batang tidak berbanir. Daun tunggal, duduk daun selang-seling, pangkal daun membulat, ujung daun meruncing, permukaan daun licin tidak mengkilap. Panjang daun cm, lebar daun cm, panjang tangkai daun cm. Tepi daun rata percabangan baru keluar dari ketiak daun. adapun wilayah penyebaran yaitu di sekitar TWA. Batu Putih, CA. Tangkoko, Bitung, Toraut, Pusian, Bolaang Mongondow, Hungoyono, Tulobolo, Bonebolango, dan Bohusami Pohuwato.2. Diospyros ebenum Koenig Diospyros ebenum Koenig, Family Ebenaceae Dok J. Kinho, 2013 Deskripsi Mofologi dari jenis ini antara lain ; Pohon sedang hingga besar dengan tinggi 15 m dengan diameter 20-30 cm, pola percabangan melingkar dengan internodes, Tekstur kulit mulus, coklat kehitaman, habitat tepi pantai sampai hutan dataran rendah 45 m dpl. Daun tunggal. Panjang daun cm, lebar daun cm, panjang tangkai daun 1 cm, permukaan daun licin, mengkilap hijau tua, belakang daun hijau muda cerah. Pangkal daun rata, ujung daun membulat, tepi daun rata, duduk daun selang-seling. Buah berbentuk bulat, licin, berstipula dengan diameter + cm. Buah tungal, buah terletak di ketiak daun, buah berlokus 2 dua. adapun wilayah penyebaran yaitu ; TWA. Batu Putih, TWA. Batuangus Bitung, Sulawesi Utara 3. Diospyros lolin Bakh Diospyros lolin Bakh, Family Ebenaceae Dok 2013 Deskripsi Mofologi dari jenis ini antara lain ; Pohon dengan tinggi 10-12 m, diameter 20-40 cm. Kulit batang hitam, beralur. Daun tunggal, duduk daun bersilangan, bentuk daun lanset, pangkal daun runcing, ujung daun runcing, tepi daun rata. panjang tangkai daun 0,9-1,3 cm. panjang daun 15,2-26 cm. lebar daun 5,4-8,8 cm. Permukaan daun hijau tua, mengkilap, khususnya pada daun muda, urat daun pada belakang daun tidak tampak. Habitat di lereng bukit dan pinggiran sungai. Tumbuh berkelompok, kadang-kadang dijumpai tumbuh soliter di perbukitan pada hutan dataran rendah. adapun wilayah penyebarannya antara lain ; Subaim, Halmahera Timur Maluku Utara4. Diospyros rumphii Bakh kolase - ilustrasi pribadi Deskripsi Mofologi jenis ini antara lain ; Pohon dengan tinggi 15-20 m, diameter 40-60 cm. Daun tunggal, duduk daun bersilang, pangkal daun runcing, ujung daun runcing, permukaan daun licin mengkilap, belakang daun hijau muda tidak berbulu, pucuk daun muda berwarna putih keperakan dan berbulu halus berwarna keperakan silver, panjang tangkai daun 1 cm, panjang daun 20-21 cm, lebar daun 7,5-21 cm, tepi daun rata. Buah muda berbentuk bulat telur, buah agak tua kadang-kadang bulat. Kelopak buah membelah 3, kadang-kadang membelah 4. Panjang buah 4,6 cm. diameter buah 3,7 cm. buah berwarna hijau, permukaan buah terdapat bulu halus berwarna coklat. Dalam 1 buah terdapat 5-7 biji, ukuran biji 2,9 x 1,4 cm. buah bergetah bening agak lengket. Buah dimakan oleh burung kelelawar. adapun wilayah penyebarannya adalah di sekitar Danowudu Bitung, Sulut, Talise Minahasa Utara, Sulut, Pusian Bolaang Mongondow, Sulut, Talaud Sulut, Maluku Utara. 5. Diospyros celebica Bakh kolase - ilustrasi pribadi Deskripsi Mofologi jenis ini antara lain ; Pohon lurus, tinggi mencapai 40 m dengan batang bebas cabang 10-21 m. Diameter pohon mencapai 100 cm, pohon berbanir dan tinggi banir 3 m. Kulit luar berwarna hitam,bagian yang berwarna merah muda putih, sawo muda. Kulit beralur banyak agak mengelupas kecil-kecil. Kayu gubal berwarna putih, merah muda, tebalnya 4,5-7 cm, kayu teras berwarna bergaris coklat atau coklat bergaris hitam, garis tersebut kecil sampai lebar. Bila dilihat penampang garis merupakan gelang melingkar. Susunan daun dua baris berselang seling, bentuk jorong panjang 12-35 cm dan lebar 2,5-7 cm, tak berdaun penumpu; permukaan bawah daun berbulu melekat, warna daun hijau tua. Kuncup bunga hijau, bunga putih, buah muda hijau, buah merah kuning atau sawo berbulu. Buah berbakal biji 10, tetapi yang menjadi biji 2-8. Kulit biji tua berwarna hitam. Tumbuh pada ketinggian tempat 10-400 mdpl, tumbuh pada bermacam-macam tanah seperti tanah berbatu-batu, liat, mengelompok atau berpencar. Adapun wilayah penyebaranya adalah di sekitar Maros, Barru, Sidrap, Malili Sulawesi Selatan, Parigi, Moutong Sulawesi Tengah, Kalumpang, Tommo, Kalukku Mamuju, Sulawesi Barat.REFERENSIKinho, J. 2013. Mengembalikan Kejayaan Eboni di Sulawesi Utara. Balai Penelitian Kehutanan, 2013. 13 Jenis Eboni di Sulawesi Utara. Balai Penelitian Kehutanan, ManadoKinho, J. tanpa tahun. Eboni Diospyros rumphii Bakh. Booklet Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Manado 1 2 3 4 5 Lihat Nature Selengkapnya
kayu hitam dari sulawesi tts